Paparan abu vulkanik sangat berbahaya.
Bayi, orang tua, dan orang dengan kondisi pernapasan seperti asma, emfisema, dan penyakit paru-paru kronis lainnya mungkin mengalami masalah jika menghirup abu vulkanik.
Abu vulkanik memiliki tekstur berpasir, abrasif, dan terkadang korosif.
Partikel abu yang kecil dapat menggores bagian depan mata.
Partikel abu mungkin mengandung silika kristal, yaitu bahan yang menyebabkan penyakit pernapasan yang disebut silikosis.
2. Gas Vulkanik
Sebagian besar gas dari gunung berapi bersifat cepat meledak.
Namun, gas berat seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida dapat terkumpul di daerah dataran rendah.
Gas vulkanik yang paling umum adalah uap air, diikuti oleh karbon dioksida dan sulfur dioksida.
Sulfur dioksida dapat menyebabkan masalah pernapasan baik pada orang sehat maupun orang dengan asma dan masalah pernapasan lainnya.
Gas vulkanik lainnya yaitu hidrogen klorida, karbon monoksida, dan hidrogen fluorida.
Jumlah gas-gas ini sangat bervariasi pada setiap letusan gunung berapi.
Pada tingkat rendah, gas dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan.
Pada tingkat yang lebih tinggi, gas dapat menyebabkan pernapasan cepat, sakit kepala, pusing, pembengkakan dan kejang tenggorokan, dan kematian.