Berita Surabaya

Tak Seperti Surabaya yang Gemerlap, Sisi Gelap Kawasan Perbatasan Ini Rawan Kriiminal, Gendam

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi arus lalu lintas di Jalan Tambak Osowilangun No. 23, Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya, yang menjadi TKP percobaan penjambretan tewaskan pasutri

Pria tersebut bermaksud membatalkan satu gelas pesanan kopi hitam yang sempat dimintanya di awal. 

Dia, lanjut Azizah, meminta menggantinya dengan semua bungkus rokok yang sedang dipajang di atas etalase warungnya. 

Sebelum diserahkan kepadanya. Pria tersebut meminta Azizah untuk mewadahi semua rokok tersebut ke dalam kantung kresek warna hitam. 

Tak jelas apa alasan, namun samar-samar terdengar di telinga Azizah, bahwa pria itu membatalkan pesanan tersebut lalu menggantinya dengan rokok, karena sedang terburu-buru untuk absensi masuk kerja. 

"Lalu dia bilang kalau kopi hitamnya enggak jadi. Tapi dia ambil 8 rokok surya. Cepat cepat gitu, dia ngakunya keburu absen (untuk masuk pabrik). Lalu dia minta kresek hitam," ungkapnya. 

Azizah mengaku tidak terlalu sadar dengan momen saat dirinya memasukkan beberapa bungkus rokok tersebut ke dalam kantung kresek lalu memberikannya kepada pria tersebut. 

Ingatan yang terakhir diketahui perempuan berambut panjang itu, adalah dirinya baru tersadar saat mendengar rengekkan sang anak yang baru bangun. 

"Nah saat itu saya enggak ingat orangnya ke mana. Lalu  anak saya yang kecil bangun tidur nangis. Mama. Apa nak. Ya Allah orang tadi ambil rokok," jelasnya. 

Mendapati ada yang tak beres, Azizah yang baru tersadar itu langsung bergegas lari ke depan teras warungnya untuk menghentikan upaya pelarian si pria misterius yang baru saja membawa kabur sekantung kresek berisi rokok dagangnya tanpa membayar, dengan menggeber kencang motornya. 

Namun dirinya dicegah oleh satu orang yang datang bersamaan dengan si pelaku gendam. Teman si pelaku gendam, saat itu, duduk di area utama warung.

Azizah mengatakan, dirinya sempat dicegah oleh teman pelaku gendam untuk mengejar. Dalihnya, sosok sang teman sebagai orang yang baik. 

Dan diperkirakan, tak lama lagi, pria yang baru saja keluar dari warung tersebut bakal kembali. Namun, setelah beberapa saat menanti, ternyata hal itu hanya isapan jempol belaka. 

Pria tersebut tak kunjung kembali ke warung Azizah, apalagi menampakkan batang hidungnya.

Di situlah, perangai hingga tutur kata si teman pelaku gendam mendadak berubah 180 derajat. 

Azizah mengungkapkan, teman pelaku yang semula menganggap pria pelaku gendam itu sebagai teman, mendadak tidak mengakuinya sebagai teman. 

Halaman
1234

Berita Terkini