Berita Surabaya

Tak Seperti Surabaya yang Gemerlap, Sisi Gelap Kawasan Perbatasan Ini Rawan Kriiminal, Gendam

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi arus lalu lintas di Jalan Tambak Osowilangun No. 23, Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya, yang menjadi TKP percobaan penjambretan tewaskan pasutri

Dengan dalih bahwa dirinya baru berkenalan di sekitar kawasan Jalan Margomulyo lalu mengajaknya ke warung. 

Menyadari ada kongkalikong yang tak beres diantara kedua belah pihak. 

Perempuan berkaus biru langsung secara sigap menahan si teman pelaku itu untuk tidak pergi meninggalkan warung, sebelum melunasi semua rokok yang dibawa oleh pelaku gendam, seharga Rp350 ribu. 

"Dia gak mau (bayar) dan bentak-bentak saya. Dia coba alasan mau ambil uang di ATM. Tapi enggak aku bolehin. Saya suruh bayar kerugian rokok dari temannya itu," katanya. 

Memang, beberapa kali si teman pelaku gendam tersebut, terus berkelit dengan dalih tak memiliki uang sebanyak itu. 

Namun berkat upaya konfrontasi yang dilakukannya berkali-kali. Teman pelaku gendam itu, akhirnya membayar semua rokok yang dibawa oleh si pelaku, meskipun sembari meracau dan mengumpat ke arah wajah Azizah yang berusaha tetap tegar dan garang. 

"Meski sempat berdebat akhirnya dia mau membayar. Lalu dia keluar kabur ke mana gak tahu aku. Aku bingung juga saat itu," jelasnya. 

Meskipun dalam insiden tersebut, Azizah berhasil untuk tetap tidak merugi. Namun ia mengaku syok dengan insiden tersebut. 

Karena bisa saja pelaku kejahatan tersebut, melakukan perbuatan nekat yang berpotensi membahayakan nyawa dirinya terlebih putrinya yang masih balita. 

Semenjak insiden tersebut. Azizah mengaku mengalami trauma jika harus membuka warung nasinya itu sepagi mungkin. 

Kini ia memilih membuka warungnya saat matahari dipastikan bertengger mantab menerangi kawasan jalanan sekitar area warung, sekitar pukul 07.00 atau 08.00 WIB. 

"Saya yang jualan aja takut. Makanya kalau sudah ada matahari, saya berani buka. Ya jam 7-8 baru buka," ujarnya. 

Pengalaman yang sama, juga dialami oleh Nono alias Cak No, pemilik warung yang berlokasi di dekat Terminal Tambak Osowilangun Surabaya. 

Warung kecil milik Cak Nono, ternyata juga pernah menjadi sasaran aksi pembobolan oleh pelaku kejahatan. 

Warung kopi miliknya yang saat itu dikunci atau dalam keadaan tertutup, ternyata jebol juga disatroni maling. 

Halaman
1234

Berita Terkini