"Tapi hingga saat ini DLH-PERKIM tutup mata dan kondisi sampah di area perbatasan merupakan bentuk protes kami," pungkasnya.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Persampahan DLH-PERKIM Sampang, Aulia Arif menyampaikan, jika memang pengelolaan TPS3R sempat berjalan.
Namun pihaknya tidak tahu menejemen yang sempat berlangsung baik tiba-tiba menghilang.
Dengan begitu pihaknya akan melakukan penelurusan untuk mengetahui penyebab pengelolaan sampah yang tidak efektif.
"Kami perlu waktu untuk menelusurinya," pungkasnya.