Dokter juga menyampaikan, autoimun yang dideritanya bisa dipicu karena kebiasaan makan di luar.
"Pola makan bisa menjadi pemicu juga, apalagi yang mengandung gluten," ungkapnya.
Adapun penyebab autoimun bisa bermacam-macam.
Namun, menurut dokter spesialis penyakit dalam dan Chairman JDN Indonesia, Andi Khomeini Takdir, gaya hidup berupa kebiasaan jajan di luar dapat menyebabkan kondisi autoimun.
"(Kebiasaan jajan di luar) bisa menyebabkan autoimun.
Karena spektrum autoimunnya itu luas dan jenis makanan yang beragam, jadi kita tidak tahu yang mana yang bisa memicu autoimun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com Senin (30/10/2023).
Andi mengatakan, penyakit autoimun bisa disebabkan karena berbagai faktor.
"Penyebab autoimun bisa multifaktor ya, ada yang disebabkan kontribusi genetik, ada juga yang kontribusinya dari gaya hidup dan lingkungan," jelasnya.
Menurut Andi, pola makan dan gaya hidup yang buruk dapat memperparah penyakit autoimun.
Baca juga: Diajak Masuk Hutan untuk Obati Penyakit, Gadis ABG di Madiun Jadi Pelampiasan Nafsu Dukun Palsu
Terpisah, Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi di RS Saiful Anwar Malang Syifa Mustika menjelaskan, hingga saat ini penyebab penyakit autoimun belum bisa dipastikan.
"Tetapi, faktor genetik, lingkungan, dan gangguan sistem kekebalan tubuh berperan," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Menurutnya, pola makan yang tidak sehat dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, tapi tidak secara langsung menyebabkan penyakit autoimun.
Lebih lanjut, Syifa mengatakan, pengobatan autoimun bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit.
"Pengobatan biasanya bertujuan untuk mengendalikan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit," kata Syifa.
Syifa juga mengungkapkan, beberapa penyakit autoimun dapat memasuki remisi di mana gejalanya hilang sementara.