TRIBUNMADURA.COM - Kendati memberikan kemudahan bagi debitur untuk memperoleh dana darurat, pinjaman online atau pinjol tak jarang membawa kerugian.
Bunga yang dibawa pinjol membuat banyak orang kesusahan mengembalikan pinjaman.
Tak hanya sang peminjam, salah seorang pegawai pinjol juga terlilit utang.
Tak ayal, dia sampai-sampai memutuskan resign.
Kini, dia kebanjiran berkah setelah merintis usaha yang bebas riba.
Lantas, seperti apa kisah mantan pegawai pinjol tersebut?
Baca juga: Pesta Pernikahan Hancur, Pengantin Wanita Tak Kunjung Muncul, Keluarga Malah Terima Batunya
Usut punya usut, pegawai pinjol yang dimaksud adalah Dhafi Adam.
Saat masih bekerja di lembaga leasing atau pinjaman, Dhafi memiliki gaji hingga puluhan juta rupiah.
Pasalnya, dia selalu mendapat komisi Rp300 ribu per nasabah yang ia dapatkan.
Sementara Dhafi hampir selalu merekrut tiga sampai lima nasabah baru.
Meski demikian, Dhafi Adam tak nyaman menjalani pekerjaan sebagai karyawan di salah satu perusahaan leasing dengan fokus pada pinjaman online (pinjol).
Sebab ia idak bisa menabung dan justru terlilit utang.
Akhirnya Dhafi memutuskan untuk resign.
"Padahal saya nggak nipu orang. Apa mungkin karena riba ya. Akhirnya saya flashback. Dan akhirnya saya ingin keluar dari pekerjaan," kata Dhafi, dikutip dari TribunSumsel.com.
Baca juga: Nasib Baim Wong akan Diperiksa Bea Cukai Imbas Jual iPad Seharga 1 Juta, Coba Bantu tapi Jadi Gini
Namun berhentinya Dhafi Adam dari pekerjaannya tak menutup rezekinya.
Dhafi justru menjadi seorang pengusaha sukses.
Ia memiliki bisnis home living 109 Pillow, produsen bantal dan guling.
Brand 109 Pillow merupakan bagian dari PT Semoga Berkah Sukses Group, yang berpusat di Sidoarjo, Jawa Timur.
Sebelum sukses seperti sekarang, Dahfi pernah bekerja sebagai sopir ojek online (ojol).
Ia hanya bisa menunggu orderan dari customer untuk mendapatkan uang.
"Dulu saya hanya seorang driver ojek online. Penghasilan utama saya ketika ada orderan dari customer dan itu pun tidak menentu," ungkapnya.
Di sela pekerjaannya sebagai driver ojek online, Dhafi juga menyempatkan untuk jualan online.
Ia bahkan memiliki produk sendiri yakni membuat secara manual gendongan bayi dan helm anak.
Tak cuma itu, Dhafi yang saat itu tinggal di rumah kontrakan harus menelan pil pahit karena rumahnya digerebek oleh polisi layaknya penggerebekan bandar narkoba.
Padahal saat itu Dhafi tengah mengerjakan produknya yaitu gendongan bayi dan juga helm.
Kedua produk itu dinyatakan polisi sebagai produk ilegal karena belum mendapatkan izin SNI.
"Saya sendiri tidak tahu menahu mengenai perizinan terkait produk yang saya buat waktu itu. Karena usaha yang saya jalankan pun merupakan UMKM tanpa dampingan dan bimbingan."
"Saya menjalankan usaha secara otodidak belajar dari media dan YouTube," ungkapnya.
Sementara itu Dhafi menuturkan, nama PT Semoga Berkah Sukses juga memiliki misi tersendiri baginya.
Harapan Dhafi adalah setiap orang yang membaca nama tersebut berarti mendoakan perusahaan miliknya supaya menjadi berkah dan sukses.
"Seperti namanya Semoga berkah sukses. Kami tentu butuh doa banyak orang agar usaha yang tengah kami geluti ini menjadi berkah dan sukses."
"Moto yang kami pegang selama ini adalah bekerja keras memang perlu, tapi tidak selamanya harus bekerja keras sampai melupakan keluarga."
"Maka bukan hanya pekerjaan yang sukses, tapi juga membuat keluarga yang sukses," kata Dhafi berharap.
Dhafi selalu meningkatkan manajemen usaha home livingnya agar terhandel dengan baik. Ia mempercayakan monitoring usahanya pada aplikasi online yang memuat semua informasi usaha miliknya.
Mulai dari pemasukan, pengeluaran, stok barang dan lain-lain.
Baca juga: Beri Harga Motor Lebih Murah, Pegawai Dealer di Trenggalek Bawa Lari Uang Konsumen Rp 1,1 Miliar
Dhafi sendiri diketahui memiliki penyakit asam lambung yang membuatnya tidak boleh stress.
Untuk itulah ia membutuhkan manajemen yang baik supaya tetap bisa mengontrol pekerjaan tanpa meninggalkan keluarganya.
Untuk bisa mendapatkan manajemen yang baik tersebut, Dhafi membutuhkan waktu satu tahun sampai benar-benar solid.
Salah satu kunci sukses usaha pak Dahfi adalah bebasnya riba dalam berusaha.
Karena sebelumnya Dhafi pernah berhutang dan bermain riba, hingga pemasukannya terasa tidak barokah.
"Saat saya sudah bertekad untuk keluar dari riba saya mendapatkan banyak sekali ujian. Sampai akhirnya saya benar-benar bisa lepas dari riba yang justru rezeki malah datang bertubi-tubi."
"Waktu itu saya juga sempat berhutang sampai Rp 220 juta dan akhirnya lunas. Hingga saat ini saya bisa punya usaha tanpa riba," tutupnya.
Pinjaman online, jika tak dimanfaatkan secara bijak, memang sering kali membuat hidup debitur kacau.
Hal itu dibuktikan oleh calon mempelai pria di China.
Pernikahannya terpaksa gagal setelah pihak wanita mengetahui pinjaman online yang ia gunakan.
Cerita pengantin pria ini viral di media sosial lantaran sang calon istri melabrak dirinya di sebuah jalan kecil di pedesaan.
Lebih tepatnya, peristiwa tersebut terjadi di sebuah Desa Zhengzhou, Henan, China.
Awalnya, pria bernama Li memutuskan melamar kekasihnya, Wang, dan bertemu dengan keluarga si gadis.
Baca juga: Nasib Pria Nyaris Tewas saat Buat Konten Senjata Api, Niat Panggul Granat tapi Meledak, Kepala Retak
Dia pun pergi ke rumah Wang untuk meminta izin kepada kedua orang tua kekasihnya dan mengungkapkan rasa cinta kepada Wang.
Namun, rencana pernikahan ini tak semulus perkiraan Li.
Meski disambut hangat oleh keluarga Wang, Li menerima kenyataan pahit
Hal tak terduga itu muncul sesaat setelah Li meminta pendapat Wang atas hadiah pernikahan.
Dilansir TribunMadura.com dari Eva.vn, Minggu (15/10/2023), ibu Wang meminta Li menyiapkan pesta pernikahan senilai 380,000 yuan atau sekira 64 juta rupiah.
Menurut calon mertuanya itu, harga tersebut menjadi salah satu pembuktian cinta Li kepada putrinya.
Menghadapi permintaan uang pertunangan yang terlalu banyak, Li jatuh ke dalam kondisi merenung dan tidak berdaya.
Setelah berpikir sejenak, meskipun bingung dan frustasi, Li tetap memutuskan untuk tidak melepaskan cintanya pada Wang.
Li menerima permintaan calon mertuanya.
Padahal, dia sendiri tidak dapat memikirkan cara lain untuk mengumpulkan uang hingga 64 juta untuk diberikan kepada ibu Wang.
Pernikahan pun disetujui, Li dan Wang lantas mendaftarkan pernikahannya ke pemerintahan setempat. Semuanya berjalan sesuai rencana.
Hanya saja, satu hari sebelum pernikahan, sebuah percakapan yang tidak disengaja mengungkapkan kebenaran.
Ternyata, uang resepsi pernikahan senilai 64 juta rupiah itu didapat Li dari pinjaman online atau pinjol.
Calon istrinya, Wang, yang tahu akan fakta itu marah dan melabrak Li.
Percakapan antara Wang dan Li memanas sampai-sampai beredar online.
Baca juga: Hari Bahagia Berubah Duka, Ibu Pengantin Wanita Meninggal di Hari Pernikahan Anaknya: Pengantin Kuat
Wang pun membatalkan pernikahannya dengan Li. Pasalnya, bagi dia, kelakuan Li tak menghormati dirinya dan menghina keluarganya.
Wang juga bersikeras tak mengembalikan sepeserpun uang pernikahan.
Di sisi lain, Li mengatakan perilakunya adalah bentuk cintanya kepada Wang.
Berbagai komentar pun bermunculan. Kebanyakan membela Wang.
Pasalnya, banyak berpendapat bahwa pernikahan harus didasarkan pada keuangan yang nyata dan bahwa pinjaman akan menjadi beban berat bagi kehidupan pasangan tersebut nantinya.
Namun, terlepas dari itu semua, kisah ini mengingatkan pasangan muda bahwa saling memahami dan mengerti sangatlah penting dalam pernikahan.
Dalam kasus pasangan ini, kita perlu mempertimbangkan kembali kepercayaan dan rasa hormat satu sama lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
-----
Berita Madura dan berita viral lainnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com