Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Bagi para penikmat Soto Madura, sajian irisan daging sapi berwarna merah nan empuk dengan balutan kuah segar dan gurih, mungkin sudah akrab menyapa lidah masyarakat Indonesia.
Namun sensasi menyantap soto akan lebih terasa nikmat ketika untaian usus sapi yang disajikan dengan tekstur lembut dan hangat, meluber di lidah sejak gigitan pertama.
Esoh, begitulah usus sapi dikenal dalam Bahasa Madura.
Esoh kerap disajikan dalam berbagai hidangan olahan masakan pelengkap irisan daging sapi, seperti gulai maupun masakan khas Kabupaten Bangkalan, yakni Topak Ladeh.
Keberadaan Soto Esoh bisa dijumpai di Warung Rampak Naong Kampung Pancar, Desa/Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
Lokasinya hanya berjarak sekitar 1 Kilometer ke arah Kota Bangkalan dari pintu keluar akses Suramadu, Kampung Tangkel, Desa/Kecamatan Burneh.
Meski belum sepopuler warung-warung tujuan wisatawan kuliner seperti Warung Bebek Sinjay maupun warung legendaris Nasi Amboina, namun Warung Rampak Naong Soto Esoh Sapi kuah merah khas Bangkalan secara perlahan mulai sejajar dalam katalog kuliner para pecinta kuliner saat berkunjung ke Kota Bangkalan.
“Soto esoh ini cocok dibuat menu makan siang bersama keluarga, kuahnya yang gurih dan sedap lebih nikmat disajikan saat panas."
"Disantap pakai lontong lebih enak, kami sudah langganan bareng anak-anak,” ungkap Abd Aziz yang datang bersama istrinya, Vicky, Minggu (15/12/2024).
Sebagaimana tampilan menu soto pada umumnya, Soto Esoh Sapi Kuah Merah di Warung Rampak Naong juga disajikan dengan irisan daging.
Namun ditambahkan taburan butiran kacang, jagung, dan kecambah sebagai penguat rasa gurih.
“Soto Esoh khas Bangkalan dengan kuah bumbu merah memang beda rasanya."
"Apalagi disantap saat panas atau hangat, esoh sapi yang teksturnya kenyal tapi lembut seolah meluber dalam mulut sejak gigitan pertama,” singkat Vicky.
Tidak salah kemudian jika Bangkalan disebut kabupaten seribu kuliner. Masyarakat Bangkalan mampu mengolah dan menyajikan aneka masakan; mulai dari bebek goreng, bebek kukus atau bebek songkem, sate bebek hingga makanan legendaris Kota Salak yang tak lekang zaman yakni nasi campur Amboina dan Nasi Serpang.