Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusron Naufal Putra
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Direktur Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid langsung tertawa saat dimintai tanggapan tentang Bendera One Piece yang kini banyak dipersoalkan jelang kemerdekaan.
Putri Sulung Gus Dur tersebut meminta pemerintah tak perlu bereaksi berlebihan menanggapi tren semacam ini.
Sebaliknya, Alissa meminta agar tren ini dijadikan refleksi mengapa sampai ada kritikan menggunakan bendera bajak laut dari anime ini.
Baca juga: JANGAN Asal Kibarkan Bendera One Piece, Ada Ancaman 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta
"Kira-kira kalau Gus Dur gitu ditanya itu, terus jawabannya apa? Gitu aja kok repot."
"Sing penting 10 cm di bawah bendera merah putih kan paling gitu ya," kata Alissa di Surabaya, Selasa (5/8/2025).
Belakangan ini, ajakan aksi pengibaran bendera bajak laut fiksi dari serial One Piece ini memang tengah jadi buah bibir.
Fenomena ini viral di media sosial.
Hal ini menjadi sorotan terlebih setelah adanya langkah pemerintah yang menindak langsung seseorang atau masyarakat yang menggambar ilustrasi tersebut.
Pemerintah dan sejumlah anggota parlemen juga mengecam seruan mengibarkan bendera tersebut lantaran dianggap sebagai tindakan provokatif dan bisa memecah belah bangsa.
Bahkan menuding ini sebagai perbuatan makar.
Namun bagi Alissa Wahid, tren ini harus dimaknai secara bijak.
Menurutnya ini menjadi ekspresi kreatif anak muda.
Alih-alih menilai makar, Alissa justru mengatakan tren ini sepatutnya disambut positif karena menyalurkan kritik dengan cara yang baik tanpa menimbulkan keonaran ataupun kerusakan di masyarakat.
"Jadi ya sudah itu bagian dari kreativitas itu," jelasnya.
Sehingga, Alissa tak setuju jika tindakan ini dianggap bisa memecah belah bangsa.
Terlebih bendera one piece berasal dari anime fiksi bukan bendera negara lain.
"Jadi sudahlah para pemimpin bangsa, para tokoh-tokoh bangsa. Jangan over reaktif terhadap anak bangsanya sendiri justru perlu refleksi," ucapnya.