Dia tiba dalam kondisi mengenaskan, disebut-sebut terdapat luka lebam hingga sayatan di beberapa bagian tubuhnya.
Meski begitu, kala itu, pria berusia 23 tahun tersebut masih sadar.
Sebelum meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025) sekira pukul 11.23 WITA, Lucky sempat mengatakan pada seorang dokter bahwa dirinya dianiaya oleh senior.
Jenazahnya lantas diterbangkan dari Ende ke Kupang.
Tak langsung ke rumah duka, jenazah Lucky dibawa ke RS Bhayangkara Kupang untuk diautopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.
Baca juga: TNI Jalankan Program Rutinan di Pamekasan, Wakapolres Ingin Anggotanya Berbaur dengan Masyarakat
Setelah itu, jenazah akan disemayamkan di samping Rusunawa Asrama TNI AD Kuanino, Kota Kupang.
Kabar ini sudah diketahui oleh Kompi (Danki) dari satuan tempat Prada Lucky bertugas.
Meski begitu, Rahmat enggan berkomentar banyak karena bukan wewenangnya.
"Kalau terkait benar tidaknya adanya penganiayaan, inikan sementara masih didalami Sub Denpom Ende, jadi belum ada hasilnya jadi saya tidak berani keluarkan statement," katanya, dikutip dari Pos-Kupang.com.
Meskipun demikian, ia memastikan kasus kematian Prada Lucky sedang didalami Sub Denpom Ende.
"Terkait kasus kematian almarhum ini sementara masih proses penanganan oleh Sub Denpom Ende karena saat ini komandan batalyon tidak ada di tempat jadi saya tidak bisa memberikan statement bagaimana-bagaimana, bukan kapasitas saya tapi sementara prosesnya sudah ditangani Sub Denpom Ende," tandasnya.
Sementara itu, Kapenrem 161/Wira Sakti Mayor Inf. I Gusti Komang Surya Negara mengakui sedang mendalami kasus ini.
Ia belum bisa berkomentar banyak atas kematian Prada Lucky.
"Kita masih dalami," ungkapnya singkat.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.