Memang ada sejumlah isi rumah yang terdampak akibat ledakan emaso si anak yang mengalami tantrum itu. Namun akhirnya bisa dikendalikan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Lamongan, Umuronah menyatakan, bahwa DPPPA akan melakukan penelusuran ke rumah anak tersebut untuk mengetahui penyebab perilaku tantrum yang dialami.
Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi tumbuh kembang anak. Dan menurutnya, kurangnya perhatian dapat memicu perilaku agresif, terutama jika anak terlalu sering bermain gawai atau terpengaruh oleh lingkungan negatif.
Kasus ini menjadi perhatian bersama dinas terkait sebagai bentuk komitmen untuk melindungi anak dari risiko kekerasan, penelantaran, maupun masalah psikologis.
" Kita akan bantu dengan perhatian dan penanganan yang tepat. Anak tersebut dapat kembali bersekolah dan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com