Sehingga pasukan berhasil memukul mundur Belanda ke luar dari wilayah Pamekasan.
"Para pejuang saat itu banyak yang gugur dan dimakamkan di depan Masjid Agung, di sekitar monumen Arek Lancor," katanya.
Muljono menyampaikan, pada 1970, makam para pahlawan dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan di Desa Panglegur, Tlanakan.
Penggerak ratusan bikers dan santri, RH. Lora Abas Muhamad Rofii mengatakan, dia sengaja mengajak pemuda bikers dan santri mengenang jasa pahlawan pada momentum kemerdekaan RI ke-80.
"Kami ingin menumbuhkan spirit perjuangan pemuda dan santri dan mengenang jasa para pahlawan di hari kemerdekaan," kata Lora.
Dikatakan, para bikers dan santri bisa mendengar langsung cerita heroik pejuang mengusir Belanda saat agresi militer Belanda ke II pada tahun 1947 di lokasi pemakaman para pejuang.
Salah satu bikers, Rofik mengaku sangat penting mendengar cerita langsung cerita dari para veteran di masa perjuangan.
"Kita merasa malu sebagai pemuda jika tidak bisa memberikan sumbangsih untuk bangsa dalam hal apapun, dan kegiatan ini menumbuhkan semangat baru bagi kami," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com