Berita Terkini Bangkalan
Disperinaker Bangkalan Tekan Pengangguran Lewat Pelatihan Tata Rias dan Olahan Laut
Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bangkalan dalam lima tahun terakhir terhitung 2020-2024 menunjukkan tren penurunan.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bangkalan dalam lima tahun terakhir terhitung 2020-2024 menunjukkan tren penurunan.
Meski demikian, kegiatan-kegiatan pelatihan terus digalakkan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan sebagai upaya skill up atau meningkatkan keterampilan sekaligus membuka kesempatan kerja secara mandiri.
Pelatihan tata rias dan pelatihan pengolahan hasil laut dalam sepekan kemarin menyedot animo besar dari kalangan pengangguran terbuka.
Namun karena terbentur kuota, Disperinaker Bangkalan hanya mampu memfasilitasi 32 peserta setelah lolos tahapan rekrutmen berdasarkan kriteria usia produktif, berdomisili di Bangkalan, serta memiliki bakat dan minat di bidang tata rias dan pengolahan hasil laut.
“Masing-masing ada 16 peserta. Untuk pelatihan tata rias, kami mulai dari Selasa (7/10/2025) hingga Jumat (10/10/2025)."
"Sementara untuk pelatihan pengolahan hasil laut, dimulai Rabu hingga Jumat,” ungkap Kepala Disperinaker Kabupaten Bangkalan, Jemmi Tria Sukmana kepada Tribun Madura, Minggu (12/10/2025).
Catatan disperinaker berkaitan kondisi Sumber Daya Manusia Bangkalan, dari 1.025.191 jumlah jumlah penduduk di tahun 2024, jumlah pengangguran terbuka mencapai 32.469 orang dari total jumlah angkatan kerja 607.130 orang.
Di tahun 2020, jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bangkalan tercatat sebanyak 43.859 orang, di tahun 2021 menurun menjadi 42.796 orang, di 2022 sempat mengalami lonjakan menjadi 45.305 orang, di tahun 2023 kembali turun menjadi 37.637 orang, dan di tahun 2024 terus menurun hingga sejumlah 32.469 orang.
Pengangguran terbuka adalah kondisi seseorang yang termasuk angkatan kerja berusia 15 tahun ke atas tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha kerja.
Sementara angkatan kerja adalah penduduk usia produktif berusia di atas 15 tahun ke atas, memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, sedang mencari pekerjaan atau sementara tidak bekerja namun memiliki pekerjaan sebelumnya.
Jemmi menjelaskan, kegiatan pelatihan berbasis masyarakat itu merupakan program perluasan kesempatan kerja dengan harapan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan teknis yang relevan dengan potensi lokal dan kebutuhan pasar, yakni di bidang tata rias dan pengolahan hasil laut.
“Kami tetap berupaya menekan jumlah pencari angka kerja dalam setiap tahunnya sehingga bisa mengikis angka pengangguran."
"Melalui kegiatan pelatihan kerja, kami berharap tercipta peluang kerja mandiri wirausaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja baru,” jelas Jemmi.
Dari tahun 2020 hingga 2024, jumlah pencari kerja terdaftar di Disperinaker Bangkalan menunjukkan tren peningkatan.
Sebanyak 180 pencari kerja terdata di 2020, meningkat sejumlah 291 pencari di 2021, pada tahun 2022 terdata sejumlah 755 orang, di tahun 2023 jumlahnya menurun menjadi 457 orang, dan terus menurun hingga 426 orang di tahun 2024.
“Mereka mayoritas lulusan SMA/sederajat dengan status tidak sedang kuliah dan belum mendapatkan pekerjaan."
"Angka-angka itulah yang terus mendorong agar kami terus membuka pelatihan-pelatihan, tahun ini pelatihan tata rias dan pengolahan hasil laut,” ujar Jemmi.
Dalam periode 5 tahun terakhir, penempatan kerja dalam negeri sejumlah 43 orang di tahun 2020, jumlahnya kemudian melonjak sebanyak 103 orang di tahun 2021, sebanyak 154 di tahun 2022, sejumlah 185 di tahun 2023, dan turun menjadi 157 orang.
Sementara penempatan kerja di luar negeri tercatat sebanyak 26 orang di tahun 2020, meningkat menjadi 112 di tahun 2021, sebanyak 390 di tahun 2022, melonjak tajam menjadi 594 orang di tahun 2023, namun menurun di tahun 2024 sejumlah 477 orang.
Jemmi menambahkan, pelatihan kompetensi berbasis kebutuhan masyarakat ini insya Allah akan selaras dengan kebutuhan masyarakat dan bisa menjadi akses singkat untuk bekerja mandiri.
Seperti kompetensi tata rias, hasil ujian akhir kemarin sudah memiliki kompetensi untuk merias pengantin, tentu saja polanya yang update dengan perkembangan zaman saat ini.
“Apalagi hanya untuk melayani event budaya seperti Karnaval HUT Bangkalan, alhamdulillah kami merilis sebanyak 16 ‘Salon Baru’, jadi akan mengurangi antrian kegiatan nyalon saat karnaval nanti,” pungkas Jemmi.
Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Pelajaran, Bangkalan Siap Data dan Evaluasi Semua Ponpes |
![]() |
---|
Tragedi Ponpes Al Khoziny: 3 Santri Bangkalan Masih Hilang, 13 Sudah Dimakamkan |
![]() |
---|
Cara SPPG Bungsang Bangkalan Pastikan Makanan Sehat Higienis: Menu Request Siswa Harus Tetap Bergizi |
![]() |
---|
3 Santri Bangkalan Jadi Korban Jiwa Insiden Ponpes Al Khoziny, Dimakamkan di Tragah dan Blega |
![]() |
---|
Sampaikan Duka Cita, Ponpes Ibnu Cholil Ajak Warga Bijak Sikapi Musibah di Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.