Berita Terkini Sumenep

Implementasi MBG di Sumenep Belum Merata, Banyak Dapur Belum Siap

Meskipun telah digulirkan, implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep dilaporkan belum berjalan mulus.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
KOMPAS.com / IRFAN KAMIL
Ilustrasi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ringkasan Berita:
  • Dapur MBG sudah dibentuk di 27 kecamatan, namun progres pembangunan berbeda-beda (50–80 persen), sehingga distribusi belum seragam
  • Dari total 46 titik SPPG, baru 26 yang aktif melayani. Data penerima hanya dicatat per wilayah, bukan per sekolah
  • Dari 45 SPPG yang mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), baru 20 yang lolos, sisanya masih proses sesuai standar Permenkes No. 17/2024

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Meskipun telah digulirkan, implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep dilaporkan belum berjalan mulus.

Program yang digadang-gadang sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini menghadapi serangkaian kendala di lapangan.

Menanggapi situasi tersebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumenep bahkan belum bisa memberikan tanggal pasti kapan target seluruh siswa di ujung timur Madura ini dapat menikmati hidangan bergizi gratis.

Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Sumenep, M Kholilur Rahman mengungkapkan bahwa dapur MBG telah dibentuk di 27 kecamatan.

Baca juga: Ribuan Siswa SMA di Pamekasan Ngaplo Tak Terima MBG, Buntut SPPG Tak Punya Modal

Meski demikian, proses distribusi belum sepenuhnya merata lantaran pembangunan dapur belum seragam.

"Ada dapur yang masih 50 persen, ada yang sudah 80 persen. Semua bergantung pada kesiapan mitra menyiapkan sarana dan prasarana sebelum verifikasi administrasi dan kelayakan dilakukan," kata M. Kholilur Rahman, Kamis (20/11/2025).

Pihaknya mengaku tidak memiliki data rinci terkait jumlah sekolah yang sudah menerima menu MBG.

Namun yang pasti lanjutnya, SPPG hanya menyimpan data penerima per wilayah tanpa perincian per sekolah.

"SPPG hanya memegang jumlah penerima per wilayah, tidak sampai detail sekolahnya," sebutnya.

Jumlah SPPG Aktif

Saat ini terdapat 26 SPPG yang aktif memberikan layanan MBG di wilayah daratan maupun kepulauan Sumenep.

Jika digabungkan dengan SPPG yang belum beroperasi, totalnya mencapai 46 titik.

Kendala lain muncul dari sisi kelayakan dapur.

Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes P2KB Sumenep, Mulyadi menyebut ada 45 SPPG yang telah mengajukan permohonan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Namun, hingga saat ini baru 20 SPPG yang berhasil mendapatkan SLHS.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved