Berita Seleb
Artis Jadi Stafsus Dulu Ejek Anak-anak Protes Menu MBG, Kini Disindir Usai Ribuan Siswa Keracunan
Deddy Corbuzier diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
TRIBUNMADURA.COM - Ribuan siswa diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG), artis yang diangkat sebagai staf khusus Menteri Pertahanan (stafsus Mengahn) ini kena sindiran.
Hal tersebut berkaitan dengan sikapnya dulu saat program Presiden Prabowo Subianto itu baru berjalan.
Dia mengejek anak-anak yang menolak memakan MBG dengan sebutan ‘pea’.
Dia adalah Deddy Corbuzier yang sempat terkenal karena aksi sulapnya.
Saat ini dia aktif membuat podcast dan diangkat sebagai staf khusus Menhan pada 11 Februari 2025 lalu.
Deddy Corbuzier sempat memberikan kritik keras terhadap banyaknya anak-anak yang memprotes menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghebohkan media sosial.
Deddy menghardik anak yang menyebut bahwa menu ayam yang diterima tidak enak.
"Kurang enak? Kurang enak kepala lo p*a," hardik Deddy dalam video yang diunggah pada Jumat (17/1/2025).
Baca juga: Nasib Siswa SMA di Bangkalan, Dapat MBG yang Sudah Basi, Ratusan Porsi Dikembalikan
Dalam unggahan itu, ia mencontohkan sang putra, Azka yang tidak pernah komplain soal makanan yang diterima saat menemaninya syuting.
Kini, kasus keracunan MBG memakan korban ribuan siswa, membuat publik teringat kembali dengan ujaran kasar Deddy Corbuzier.
Lebih dari seribu pelajar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, keracunan massal belakangan ini.
Kasus pertama terjadi di Kecamatan Cipongkor dengan 393 korban.
Keuda di Kecamatan Cihampelas dengan 192 korban.
Tak berhenti di situ, 201 korban di Desa Neglsari, Citalem, dan Cijambu, Kecamatan Cipongkor diketahui keracunan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Baca juga: Alasan Dapur MBG di Jember saat Ada Siswa Keracunan Makanan: Si Anak Tidak Sarapan
Sehari setelahnya, muncul kasus lagi dengan 739 korban.
Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari, mengungkit kembali komentar itu setelah muncul kasus MBG yang bermasalah, mulai dari makanan beracun hingga berbelatung.
Dalam unggahan di media sosial X, Feri menyinggung ucapan lawas Deddy yang memaki anak-anak karena dianggap rewel menilai rasa makanan MBG.
"Dulu mas Letkol Deddy Corbuzier menghina respons anak-anak soal makan bergizi gratis. Sekarang setelah tahu selain tidak enak, MBG juga beracun dan berbelatung (ada juga yang berkaca). Gimana om ded? Mau minta maaf enggak sama itu anak-anak?" tulis Feri pada Jumat (26/9/2025), melansir dari Tribun Jakarta.
Kasus keracunan MBG membuatnya mendesak Deddy untuk meminta maaf.
"Mas Ded @mastercorbuzier harusnya minta maaf ketika dia sangat pea memaki-maki anak-anak soal MBG yang tidak enak, sudah relate om?" katanya.
Baca juga: VIRAL Video Siswa di Bangkalan Bungkus MBG Dibawa Pulang, Wali Murid: Anak-anak Tidak Suka

Komika Sandi Sukron juga senada dengan Feri Amsari lewat unggahan di Threads.
"Om Dedi, yang menurut om menolak MBG itu "Pea" sekarang pada keracunan tuh, ngerti kan kenapa mereka menolak?" tulis Sandi pada Jumat.
Kini, sumber keracunan ribuan pelajar di Jawa Barat sudah terdeteksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, dua jenis bakteri pembusuk, yakni Salmonella dan Bacillus cereus, ditemukan dalam sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan kepada para siswa.
Baca juga: Para Ortu Khawatir Anaknya Keracunan Usai Makan MBG Ikan Hiu Filet, BGN: Bisa Mengandung Merkuri
Kepala UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr. Ryan Bayusantika Ristandi, menjelaskan bahwa bakteri tersebut bersumber dari komponen karbohidrat dalam makanan.
"Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk yakni Salmonella dan Bacillus Cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan," ujar Ryan di Bandung, Minggu (28/9/2025), melansir dari Kompas.com.
Menurut Ryan, salah satu penyebab utama kontaminasi ini adalah rentang waktu penyiapan hingga penyajian makanan yang terlalu lama.
"Jika makanan disimpan pada suhu ruang lebih dari enam jam, apalagi tanpa pengontrolan suhu yang tepat, risiko tumbuhnya bakteri sangat tinggi," tambahnya.
Selain itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, turut mengomentari penyebab keracunan massal.
Nanik menyoroti pemilihan bahan baku, khususnya daging ayam yang digunakan. Berdasarkan laporan, ayam tersebut dibeli pada hari Sabtu namun baru dimasak pada hari Rabu, sehingga ada jeda waktu empat hari sebelum diolah.
Baca juga: MBG Tekan Pengangguran di Sampang, 1.598 Warga Dapat Penghasilan Tetap
"Saya juga tidak mentolerir bahan baku yang tidak segar. Karena kejadian di Bandung ini sungguh di luar nalar," ujar Nanik di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Ia menegaskan bahwa bahan baku yang tidak segar seharusnya tidak digunakan dalam program sebesar MBG.
"Bagaimana bahan baku dalam kondisi tidak fresh, ayam dibeli di hari Sabtu, baru dimasak di hari Rabu," ujarnya lagi.
Menurut Nanik, penyimpanan ayam dalam jumlah besar juga menjadi masalah. Sebanyak 350 ekor ayam disimpan di dalam freezer, yang menurutnya tidak mungkin menjaga kualitas daging dengan baik.
"Kalau di rumah dua ekor ayam mungkin tidak apa-apa, tapi kalau 350 ayam, freezer mana yang kuat menyimpan?" tegasnya.
Kasus keracunan juga terjadi di SMPN Kupang setelah satu minggu masuk dari libur panjang.
Tahun ajaran baru masih berjalan satu minggu namun ratusan siswa tersebut dilarikan ke rumah sakit diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG), Selasa (22/7/2025).
Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Th Roslin S. Lana, berkata, awalnya hanya 18 siswa mengeluh sakit perut, sekira pukul 07.40 WITA.
Ruangan UKS seketika itu penuh menampung siswa-siswa tersebut.
Baca juga: Pemdes dan Warga Rek Kerrek Pamekasan Tolak Keberadaan Dapur MBG
Akan tetapi, keluhan tak berhenti di situ saja.
Seiring berjalannya waktu, siswa yang kesakitan bertambah hingga para guru bergerak melakukan pertolongan.
Siswa merasakan sakit perut, mual, hingga muntah.
“Ada yang muntah, ada yang bolak-balik ke kamar mandi, dan ada juga yang hanya mengeluh perutnya sangat sakit. Jumlahnya terus bertambah hingga ratusan,” lanjutnya.
Pertolongan berupa air putih hangat dan olesan minyak kayu putih diberikan para guru ke siswa-siswa yang terdampak.
Maria mengatakan para guru sudah bertindak secepat mungkin menyikapi hal itu.
Namun, pihaknya semakin kewalahan kala beberapa siswa jatuh pingsan hingga harus menghubungi Puskesmas Oesapa.
“Karena kami adalah mitra Puskesmas Oesapa, kami berkonsultasi dan diarahkan agar segera merujuk ke rumah sakit. Maka anak-anak kami antar ke RSUD SK Lerik, RS Siloam, dan RS Mamami,” katanya.
Tak tinggal diam, Maria lantas menghubungi Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Kota Kupang, dan instansi lainnya.
Baca juga: Ngerinya MBG di Tuban, Diduga Berbelatung, DPRD Sebut Cederai Program Prioritas Presiden Prabowo
Melansir dari Pos-Kupang.com, 101 siswa tercatat dirujuk ke rumah sakit.
Sementara siswa yang mengalami gejala ringan dirawat di sekolah dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Dugaan keracunan menguar setelah siswa memberikan laporan ke guru bahwa makan gratis bergizi alias MBG yang dibagikan berbau tak sedap dan beraroma basi.
“Makanan yang dibagikan itu beraroma tidak sedap dan basi, tadi tidak sempat memberitahu guru kalau makanan tersebut basi,” kata Jordan Doko, Selasa (22/7/2025).
Jordan yang ditemani orang tuanya menyampaikan, isi dari menu tersebut terdapat nasi, sayuran berisikan kacang panjang dan wortel, daging rendang serta pisang.
Jordan juga mengaku sempat mencium makanan tersebut sebelum dikonsumsi.
“Sempat cium tadi dan aromanya kek kermana ko,” kata Jordan.
Baca juga: Fakta MBG di Tangsel Berupa Bahan Mentah, Orangtua Kudu Masak Beras hingga Telur: Sudah Libur

Meski begitu, Maria lebih lanjut mengatakan tak bisa menyimpulkan MBG menjadi penyebab utama kekacauan tersebut.
“Saya tidak dalam kapasitas menyimpulkan penyebabnya. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak-pihak berwenang. Tapi saya sampaikan fakta yang kami alami di sekolah,” tegasnya.
Terkait kegiatan belajar mengajar, pihak sekolah masih menunggu arahan resmi dari Dinas Pendidikan Kota Kupang apakah kegiatan sekolah akan dilanjutkan seperti biasa atau sementara diliburkan.
Kepala sekolah menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua siswa atas kejadian yang tidak terduga ini. Ia juga mengimbau orang tua untuk membekali anak-anak dengan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami sudah berusaha maksimal, mengambil keputusan cepat, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Ke depan, kami harap anak-anak bisa datang ke sekolah dalam kondisi sudah sarapan agar kondisi kesehatan mereka lebih terjaga,” tutupnya.
Kini, pemerintah Kota Kupang menyelidiki kasus keracunan ini.
Terbaru, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Kupang akan melakukan uji lab terhadap MBG yang dibagikan ke siswa SMPN 8 Kota Kupang.
Kepala BBPOM Kota Kupang, Yoseph Nahak Klau, menjelaskan bahwa saat ini semua pihak terkait telah bergerak sesuai peran masing-masing sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP).
“Pemkot sudah turun tangan, dan kami dari BBPOM akan mendukung penuh proses pembuktian ini. Nantinya segala tindak lanjut akan dilakukan bersama Dinas Kesehatan, rumah sakit, hingga puskesmas,” jelas Yoseph Nahak Klau.
BBPOM sendiri akan berperan dalam pengujian sampel makanan yang dikonsumsi siswa.
Baca juga: Banyak Jalan Rusak di Daerah, Legislator Dapil Madura: MBG Oke, Tapi Perhatikan Distribusi Logistik
Namun, Yoseph Nahak Klau menekankan bahwa proses penentuan penyebab harus melalui serangkaian tahapan epidemiologi terlebih dahulu.
“Kami tidak bisa langsung memvonis penyebabnya. Akan dilakukan surveillance epidemiologi dan pengkajian dari gejala-gejala yang dialami siswa. Hasil itu yang akan dikaitkan dengan uji sampel makanan,” ungkap Yoseph Nahak Klau.
Yoseph Nahak Klau menambahkan bahwa yang terpenting saat ini adalah kondisi para siswa sudah tertangani dan sedang dalam perawatan.
“Investigasi akan terus berlanjut. Kita pastikan semuanya berdasarkan data dan uji laboratorium agar tidak terjadi kesimpangsiuran,” tutup Yoseph Nahak Klau.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
Deddy Corbuzier
staf khusus Menteri Pertahanan
artis jadi stafsus
keracunan MBG
Bandung Barat
Jawa Barat
TribunMadura.com
Tribun Madura
viral di media sosial
berita seleb terkini
Pantas Artis Minta Nafkah Rp100 saat Cerai, Ternyata Uang Bulanan Jadi Penyebab: Kayak Koruptor |
![]() |
---|
Kesalnya Sule Ditilang Dishub Usai Tak BIsa Tunjukkan Surat KIR: Apa-apa Bayar Pajak Kita Ditilang |
![]() |
---|
Usaha Andre Taulany 3 Kali Gugat Cerai Istri tapi Selalu Gagal, Akhirnya Sidang Usai Talak Keempat |
![]() |
---|
15 Tahun Nikah Komedian Gugat Cerai Istri, Dulu Mati-matian Rebut Meski Sudah Dilamar: Merangkul |
![]() |
---|
Adik Sedih Kakak Ditabrak Artis 13 Tahun Lalu Kini Kritis, Beri 185 Juta lalu Kabur: Gak Ikhlas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.