Berita Jatim
Gus Yahya Didesak Mundur, PBNU Gelar Konsolidasi Tertutup Bareng Jajaran PWNU di Surabaya
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menggelar pertemuan bersama jajaran PWNU
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
Ringkasan Berita:
- Ketum PBNU Gus Yahya menggelar pertemuan tertutup dengan PWNU se-Indonesia di Surabaya, di tengah menguatnya isu desakan agar dirinya mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU.
- Desakan mundur muncul dari risalah rapat Syuriyah PBNU yang menilai adanya pelanggaran terkait pengundangan narasumber AKN NU yang diduga terhubung dengan jaringan Zionisme Internasional serta tidak sesuai aturan organisasi; risalah tersebut memberi tenggat tiga hari bagi Gus Yahya untuk mengundurkan diri.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menggelar pertemuan bersama jajaran PWNU seluruh Indonesia di Hotel Novotel Samator Surabaya, Sabtu (22/11/2025) malam. Pertemuan ini berlangsung tertutup.
Belum diketahui pasti agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Hanya saja, pertemuan ini menjadi sorotan ditengah isu desakan mundur kepada Gus Yahya yang mencuat selama beberapa hari terakhir. Begitu tiba di lokasi, Gus Yahya memilih irit bicara.
Berdasarkan undangan yang tersebar di publik, pertemuan di Surabaya ini beragenda rapat koordinasi yang digelar oleh PBNU.
Baca juga: Respon PBNU soal Rencana Kedatangan Atlet Israel ke Indonesia: Dapat Memicu Kegaduhan
"Silaturahmi, koordinasi. Keperluan organisasi," kata Gus Yahya saat ditanya wartawan di lokasi.
Gus Yahya didesak mundur
Beberapa hari ini, PBNU memang tengah jadi sorotan publik.
Ini setelah Gus Yahya diminta mundur dari jabatannya oleh internal di NU. Permintaan ini diketahui dari risalah rapat harian Syuriah di Hotel Aston City Jakarta, Kamis (20/11/2025) lalu.
Dalam edaran tersebut juga memberikan tenggat waktu. Jika dalam waktu tiga hari tidak mengundurkan diri, Gus Yahya akan diberhentikan sebagai Ketua Umum PBNU. Risalah ini diteken oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
Salah satu sorotan utama adalah pengundangan narasumber dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme Internasional.
Syuriyah menilai tindakan tersebut tidak sejalan dengan Maqashidul Qanun Asasi NU serta arah perjuangan organisasi dalam membela kemanusiaan. Selain itu, AKN NU dinilai tidak memenuhi ketentuan Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025, khususnya terkait prosedur pemberhentian dan penggantian fungsionaris
Apakah pertemuan di Surabaya ini ada kaitannya dengan risalah tersebut, Gus Yahya pun mengaku belum mendapat salinan secara resmi. "Saya sendiri belum terima itu sebetulnya. Tapi ya, kita lihat nanti, apakah ada yang menanyakan," ungkap Gus Yahya.
Hingga pukul 21.38 WIB, rapat masih berlangsung. Dari pantauan TribunJatim.com, ruangan rapat dijaga oleh belasan personel Banser.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
| Perusahaan Asal Jatim Dipercaya Kelola Sejumlah Tambang, Siap Pasok Material |
|
|---|
| Respon Terbaru Gubernur Khofifah soal Gus Dur, Syaikhona Kholil dan Marsinah Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Cara Jawa Timur Perkuat Ketahanan Siber Jadi Perbincangan Nasional, Fokus Pembentukan TTIS Kabupaten |
|
|---|
| Nasib PPPK Sidoarjo yang Tertangkap saat Pesta Gay di Surabaya, BKD Sentil Gaji |
|
|---|
| Pengusaha Jatim Bakal Luncurkan Dolomit SATARA di Hari Pahlawan, Ingin Jadi Sahabat Tanah Nusantara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/RAPAT-TERTUTUP-Personel-Banser-saat-berjaga-di-tempat-rapat-yang-digelar.jpg)