Polemik di PBNU
Ogah Disuruh Mundur, Gus Yahya Berdalih Dekat dengan Israel untuk Palestina: Saya Terang-terangan
Ketum PBNU Gus Yahya rupanya ogah disuruh mundur dari jabatannya. Alih-alih menerima, Gus Yahya justru menjelaskan kedekatannya dengan
Ia meminta seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan untuk tetap berkonsolidasi, menjaga ukhuwah.
Selain itu, dirinya meminta pengurus NU untuk menahan diri dari langkah atau pernyataan yang dapat memperkeruh keadaan.
"Ikuti seluruh perkembangan hanya melalui informasi resmi yang disampaikan jajaran Syuriah PBNU. Jangan terpengaruh kabar yang tidak jelas sumbernya," tegasnya.
Gus Ipul mengatakan seluruh proses organisasi saat ini berada di tangan pemilik otoritas tertinggi dalam struktur PBNU, yakni jajaran Syuriah PBNU yang dipimpin Rais Aam dan dua wakil Rais Aam.
“Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. InsyaAllah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi,” ungkapnya.
Gus Ipul juga mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama untuk memperbanyak salawat dan menjaga ketenangan hati.
"Mari tetap menjaga suasana teduh. Perbanyak sholawat, jangan ikut menyebarkan kabar yang tidak pasti," katanya.
Gus Ipul memastikan dinamika internal PBNU akan diselesaikan melalui mekanisme organisasi yang sah dan penuh kehati-hatian.
Latar Belakang Isu
Risalah Syuriyah PBNU: Rapat Harian Syuriyah PBNU di Hotel Aston City Jakarta (20 November 2025) menghasilkan keputusan agar Gus Yahya mundur. Risalah ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
Batas waktu mundur: Gus Yahya diberi waktu tiga hari untuk mengundurkan diri. Jika tidak, Syuriyah PBNU akan memberhentikan secara resmi.
Alasan pemakzulan: Disebut terkait pengundangan narasumber yang dianggap pro-Zionis serta dugaan masalah tata kelola keuangan organisasi
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/BERI-PENJELASAN-Ketua-Umum-PBNU-KH-Yahya-Cholil-Staquf-saat.jpg)