Berita Pamekasan

Balita di Pamekasan Banyak yang Positif Penyakit Campak, Jumlahnya Melonjak Tajam

Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Madura gerak cepat melakukan pencegahan dini penanganan penularan penyakit campak.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Kuswanto
CEGAH CAMPAK-Petugas Puskesmas Panaguan saat melakukan suntik vaksin kepada balita di Kabupaten Pamekasan, Madura. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Madura gerak cepat melakukan pencegahan dini penanganan penularan penyakit campak.

Ini dilakukan setelah penyakit campak di Kabupaten Pamekasan mengalami lonjakan kasus.

Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati mengamati penularan penyakit campak di Pamekasan mengalami lonjakan.

Atas fenomena ini, dia menginstruksikan kepada sejumlah petugas Puskesmas di sejumlah layanan fasilitas kesehatan (Faskes) agar menguatkan pelaporan perihal warga yang terkena penyakit campak.

Dia meminta faskes agar segera melakukan penanganan sejak dini terhadap masyarakat yang terduga terkena penyakit campak dengan memberikan vitamin A, dan pengobatan khusus agar tidak menular ke masyarakat yang lain.

“Sampai tanggal 4 Agustus 2025 kemarin, ada 110 kasus positif campak,” kata Avira Sulistyowati, Senin (25/8/2025).

Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Pamekasan, terdata sebanyak 193 kasus suspek atau warga Pamekasan terduga terkena penyakit campak.

Data suspek campak sebanyak itu dikirim sampelnya oleh Dinkes Pamekasan untuk diuji di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

Dari hasil uji di BBLK Surabay dinyatakan 110 warga Pamekasan positif penyakit campak.

Dari 193 warga suspek campak ini terbanyak di Desa Pamaroh, Jarin, Dasok, Larangan Badung, Gladak Anyar, Bugih, Pangbatok, Jambringin, Panaguan, Batukalangan, Groom, dan Desa Karamat.

“Di desa itu yang banyak menyebar penularannya,” ungkap Avira.

Avira memastikan sampai saat ini tidak ada warga Pamekasan yang meninggal akibat penyakit campak.

Rerata warga Pamekasan yang terkena penyakit campak menjangkit usia 0 - 5 tahun atau usia balita.

“Kami yang kirim sampelnya yang terakhir belum dapat hasil dari BBLK Surabaya,” tutupnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved