Lipsus UMKM Dolly Surabaya
Geliat Prostitusi di Eks Lokalisasi Dolly, Muncikari: Silakan Duduk, Mau Ngopi atau Langsung Main?
Matanya menatap manja setiap kali ada orang melintas di depan warung kopi. Begitu melihat laki-laki berkendara pelan
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Matanya menatap manja setiap kali ada orang melintas di depan warung kopi.
Begitu melihat laki-laki berkendara pelan, wanita itu tanpa segan menyapa ramah. Diakui, bersikap ramah adalah cara jitu menarik tamu di kawasan Jarak.
Perempuan yang mengaku bernama Emi itu tidak menutupi statusnya sebagai pekerja seks komersial (PSK). Dia tanpa banyak basa-basi menawarkan jasa esek-esek, meski di meja warung yang dijaga terdapat kotak amal panti asuhan.
Bahkan sebelum laki-laki bertanya di mana bisa melakukan adegan dewasa, wanita asal Lumajang itu sudah menyiapkan jawaban.
Baca juga: Nasib Artis Tetiba Vakum Berakhir Dipecat Agensi, Ternyata Terlibat Prostitusi, Kini Ngaku Difitnah
“Pinarak mas, mau ngopi ta langsung main, nek main saget kamar wonten nang mburih. Motor aman ada yang jaga,” katanya sambil menebar senyum menggoda, sambil sesekali menyeletuk obrolan liar.
Emi mengaku sudah satu tahun bekerja di warung kopi berkedok PSK di Jarak. Letak warungnya sekitar 50 meter sisi timur ujung Jarak Gang Lebar. Dia sehari-hari kerja di warung itu ditemani laki-laki usia 55-an yang akrab disapa Cak Mat.
Setiap hari mereka saling membantu di warung kopi tersebut. Jika ada tamu yang tertarik layanan plus-plus, Cak Mat bertugas menjaga warung, sambil sesekali mengawasi motor pengunjung. Kadang ia ikut meyakinkan tamu untuk mencoba layanan Emi di ranjang.
Layanan itu memang menjadi sumber pendapatan utama mereka. Emi tidak digaji untuk menjaga warung. Pemilik rumah hanya membolehkan tempat itu dipakai untuk esek-esek, dengan ketentuan dari tarif Rp150 ribu, Rp50 ribu masuk ke kantong pemilik rumah, sementara Cak Mat mendapat Rp10 ribu.
"Sing diwedeni ya cuma Satpol-PP. Bendino patroli, opo maneh nek hari Kamis ta Sabtu malam Minggu mesti banyak sing patroli. Daripada risiko ya gak berani buka malam," ujar Emi.
Cak Mat sendiri termasuk orang lama di dunia malam.
Mantan karyawan pabrik sabun ternama di Surabaya, dulunya dia pujangga. Laki-laki yang belum pernah menikah itu dulu gemar berburu cinta satu malam di Dolly yang pernah tercatat sebagai lokalisasi terbesar se- asia tenggara.
“Gajiku dulu habis untuk kencan. Hampir tiap malam gandeng dua cewek, ujung-ujunge duit entek blass gak duwe tabungan,” katanya sambil terkekeh.
Dolly pada masa jayanya lokalisasi kelas menengah, sedangkan Jarak lebih dikenal seperti rumah bordil. Dulu di Dolly wanita dipajang duduk menghadap kaca tembus pandang, kalau tamu sudah ketemu yang menarik sebelum kencan tawar menawar harga lewat calo. Akibat terlalu fenomenalnya, lokalisasi di Dolly sampai dikenal manusia kaca.
Ditutup oleh Wali Kota Tri Rismaharini
Praktik demikian ditutup zaman Surabaya dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini.
Tepatnya tahun 2014. Wisma-wisma ditutup total dialihkan pemerintah menjadi sentral usaha kecil mikro menengah (UMKM). Sekalipun Wisma Barbara dulu wisma yang dikenal paling wahid berubah fungsi menjadi tempat kerajinan sepatu dan tas binaan Pemerintah Kota Surabaya.
Sayangnya geliat UMKM itu banyak dikeluhkan masyarakat tidak begitu jalan.
Banyak yang merasa usaha di luar dunia malam masih butuh modal, keterampilan, termasuk kesabaran. Sementara dari esek-esek, penghasilan bisa langsung dirasakan. Sedangkan, jalur esek-esek karena lebih cepat.
“Sekarang ya masih ada tapi gak sebanyak seperti dulu. Saiki nek milih wedok teko handphone, nek cocok ditelfon. Jadi, iya benar lokalisasi ditutup, tapi apa prostitusi ikut tutup? ya belum tentu," ucap Cak Mat.
Ucapan Cak Mat bisa dilihat dengan mudah sepanjang Gang Lebar. Warung kopi macam yang dijaga Emi banyak ditemukan. Ada yang sekaligus membuka tempat karaoke, bahkan ada yang memajang wanita berpakaian mini di depan warung. Bukti lainnya, belum lama beberapa rumah di Putat Jaya Gang III B digrebek karena membuka jasa esek-esek.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Lokalisasi Dolly
Surabaya
prostitusi
multiangle
meaningful
Eksklusif
TribunMadura.com
Lipsus UMKM Dolly Surabaya
Berita Surabaya Terkini
| Warga Berharap Bangunan Bekas Wisma di Dolly Bisa Dimanfaatkan untuk Fasilitas Umum |
|
|---|
| UMKM Dolly Kini Bisa Selesaikan Ribuan Sandal Hotel dan Penuhi Kebutuhan Puluhan Hotel Berbintang |
|
|---|
| Dolly Disulap Jadi Kawasan UMKM di Surabaya, Pengamat Sebut Warga Dolly Masih Butuhkan Hal ini |
|
|---|
| Dulu Mami Anak Buah Mama Dolly dan Jadi ‘Raja’, Pasca Pulang Umroh Hidupnya Seketika Berubah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/MENUNGGU-Dua-PSK-tampak-masih-menawarkan-jasa-esek-esek-di-kawasan-eks.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.