Move On dari Pilgub Jatim 2018, Pertemuan Khofifah dan Risma Tunjukkan Sikap Politisi Ulung
Juru Bicara Tim Pemenangan Khofifah-Emil KH Zahrul Azhar Asad mengapresiasi pertemuan antara Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Juru Bicara Tim Pemenangan Khofifah-Emil KH Zahrul Azhar Asad mengapresiasi pertemuan antara Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang digelar di salah satu rumah makan, Minggu (10/2/2019).
Menurutnya bersambungnya kembali silaturahmi yang hangat antara Khofifah dan Risma pasca berseberangan kubu politik di Pilgub 2018 adalah suatu upaya membangun kultur politik baru di Jawa Timur.
"Yang jelas ini akan bangun kultur politik baru di Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim. Terutama sudah jadi rahasia umum antara gubernur lama dengan Bu Risma tidak begitu harmonis," kata pria yang akrab disapa Gus Hans ini usai pertemuan antara Khofifah dan Risma.
• Ini Cara Jitu Admin Grup Facebook Komunitas Peduli Asli Malang Mencegah Hoax
• Persebaya U-17 Juara Unbeaten Piala Soeratin 2019
• Khofifah: Sudah Saatnya Deklarasikan Gerakan Anti Hoax
Maka dengan komunikasi yang informal ini menurutnya, bisa memberikan optimisme dan ada eskalasi pembangunan yang terintegrasi nantinya di Pemprov Jawa Timur dan Pemkot Surabaya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam, antara Khofifah dan Risma dalam acara santap sore itu yang dibahas lebih pada humas interest.
Diantaranya adalah tentang penanggulangan permasalahan sosial dan juga masalah pendidikan yang sesuai dengan background masing-masing keduanya.
Dimana Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri Sosial dan Risma terbilang cukup aktif menangani masalah sosial di daerah yang dipimpinnya, yakni Kota Surabaya.
Di sisi lain, saat ditanya apakah pertemuan ini menandakan Khofifah dan Risma akhirnya melupakan segala kejadian saat proses Pilgub Jatim dimana Risma membela pasangan Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno, rival Khofifah saat Pilgub Jatim 2018.
"Ini bedanya politisi yang sudah kenyang asam garam dengan politisi baru. Selesai ya selesai, sebab saat ini yang dikedepankan adalah kepentingan masyarakat. Klemben-klemben roti-roti, bien-bien saiki-saiki," tegasnya.
Ditegaskan Gus Hans, hal semacam ini tak lain adalah dinamika politik yang diharapkan menjadi pelajaran masyarakat bagaimana bersikap dalam politik. (Fatimatuz Zahroh)