Berita Pamekasan
Warga Keluhkan Banyaknya Pengamen Jalanan di Perempatan Jokotole Pamekasan
Banyaknya pengamen jalanan yang berada di beberapa persimpangan kota Pamekasan mulai di keluhkan warga.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Banyaknya pengamen jalanan yang berada di beberapa persimpangan kota Pamekasan mulai di keluhkan warga.
Keberadaan para pengamen yang beroperasi di persimpangan traffic light Kota Pamekasan dinilai mengganggu para pengguna lalu lintas.
Seperti yang diungkapkan Dedi warga Lawangan Daya, ia merasa terganggu saat melintas, terutama setelah berhenti di traffic light perempatan Jalan Trunojoyo, Perempatan Jalan Jokotole juga di beberapa titik lainnya.
• Pemkab Pamekasan Segera Bentuk Panitia Seleksi, untuk Seleksi Calon Sekdakab Pamekasan
• Berteduh di Bawah Pohon Saat Gerimis Usai Berkebun, Warga Pasean Pamekasan ini Tersambar Petir
• Sujiwo Tejo Berpose di Depan Kantor PT Pojur Madura United: Pamekasan Sore Ini: Sorry, Sorry Sorry
“Para pengamen yang kadang mengetuk kaca mobil saya membuat konsentrasi saya pecah, karena tiba-tiba muncul, kadang ada yang sepertinya memaksa untuk diberi uang,” keluh Dedi, Senin (25/2/2019).
Sedangkan para pengamen tersebut, kata Dedi banyak dari luar kota. Bahkan dari luar madura.
Kata Dedi, jika dilihat dari fisiknya sepertinya masih di bawah umur.
"Saya liat dari logat bicaranya mereka banyak dari luar Madura, bahkan banyak yang masih di bawah umur," ujar Dedi.
Dedi yang juga seorang pengusaha traveller tersebut mengharapkan, pemkab setempat untuk menertibkan para pengamen jalanan yang mulai menjamur dan meresahkan tersebut.
Di siai lain, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pamekasan, Ismail, meminta petugas Satpol PP melakukan razia.
“Keberadaan pengamen cukup mengganggu lalu lintas. Selain itu membahayakan keselamatan mereka sendiri karena kondisi lalu lintas yang ramai,” ujar Ismail.
Menurutnya, Satpol PP Pamekasan harus mendata serta intens memberikan pembinaan kepada sejumlah pengamen jalanan yang masih bawah umur tersebut.
“Jangan hanya sekali, kalau perlu operasi secara intens biar cepat teratasi,” Pungkas Ismail.