Berita Bangkalan

Gemar Cangkruk di Angkringan Semasa Kuliah, Wanita Asal Bangkalan ini Dirikan Usaha Kafe Sendiri

Ia menyulap halaman rumahnya di Jalan Kapten Syafiri, Kelurahan Pejagan, Kabupaten Bangkalan, menjadi sebuah kafe, bernama Kafe Palenggien.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Pemilik Kafe Palenggien di Jalan Kapten Syafiri, Kelurahan Pejagan, Kabupaten Bangkalan, Minggu (10/3/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Kegemaran cangkruk atau kongkow di warung angkringan semasa kuliah, menggugah inspirasi Iffatur Nyssa Putri.

Setelah lulus, ia menyulap halaman rumahnya di Jalan Kapten Syafiri, Kelurahan Pejagan, Kabupaten Bangkalan, menjadi sebuah kafe, bernama Kafe Palenggien.

Kafe Palenggien sengaja disulap Iffa dengan konsep 'serasa di rumah'.

Petani Udang Vaname di Pamekasan Menjerit, Keluhkan Harga Udang yang Semakin Turun

Apalagi lokasi kafe berada di perkampungan, jauh dari kebisingan jalan raya.

Tak banyak ornamen yang ditambahkan, hanya beberapa lampu, meja-meja sederhana, dan pot-pot bunga.

Di sudut kiri depan, ia tambahkan panggung kecil untuk pertunjukan musik akustik.

"Ada live akustik di malam minggu, setiap dua minggu sekali. Pungunjung bebas unjuk kebolehan di stage itu," ungkap Iffa.

Penemuan Tengkorak Manusia Gegerkan Warga Jember, Tulang Belulang Ditemukan Terpisah dan Tak Lengkap

Dara berusia 25 tahun itu mengungkapkan, konsep serasa di rumah sengaja ditonjolkan lantaran dirinya ingin memberikan kesan lebih santai kepada pengunjung.

"Gimana pengunjung bisa se-homey (nyaman) mungkin. Seperti berada di rumah sendiri," kata Alumnus Sastra Inggris Unesa itu.

Semasa kuliah, Iffa mengaku, gemar cangkruk di warung-warung angkringan.

Rapat-rapat urusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unesa sering diselesaikan di angkringan dekat kampus.

Pemuda di Gresik Tega Bacok Ibu Kandungnya hingga Tewas, Pelaku Dikenal Punya Kelainan Jiwa

Selain itu, anak bungsu dari dua bersaudara itu, juga menyempatkan menjadi guru private Bahasa Inggris.

Setelah lulus, ia mengajar di Politeknik Surabaya selama setahun.

"Mengajar saya tinggalkan karena tidak ada passion. Mungkin karena dasarnya saya lebih suka bekerja sendiri," paparnya.

Selama dua tahun berjalan, kafe miliknya selalu ramai pengunjung.

Relawan Pro Jokowi di Jember Gelar Sablon Kaus Gratis, Warga Lintas Usia Antusias Ikut Kegiatan

Terlebih di Sabtu malam ketika ada pertunjukan live akustik.

"Awalnya berpikir, bagaimana hobi bisa menghasilkan uang?" kata Alumnus SMAN 1 Bangkalan itu.

"Alhamdulillah sampai sekarang sudah lima pegawai kafe," sambungnya. (Surya/Ahmad Faisol)

Ratusan Anggota LPI dan FPI se-Madura Nyatakan Dukungan untuk Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved