Berita Jember

Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Tolak Pembangunan Sumur Bor dan Pembongkaran Irigasi Pertanian Puger

Puluhan mahasiswa menggelar aksi di depan DPRD Jember untuk memprotes proses industrialisasi.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/SRI WAHYUNIK
Aksi puluhan PMII Jember di depan gedung DPRD Jember, Senin (22/4/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember, menggelar aksi di depan gedung DPRD Jember, Senin (22/4/2019).

Aksi yang bertepatan dengan Hari Bumi itu, dilakukan untuk memprotes proses industrialisasi yang mulai gencar dilakukan di Kabupaten Jember.

PMII melihat terjadinya industrialisasi di kawasan Kecamatan Puger setelah disebutkannya Puger sebagai wilayah industri di Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jember tahun 2015.

Amien Rais Wacana People Power, Pemuda Pancasila Surabaya: Kami di Garda Terdepan Amankan Konstitusi

Di wilayah Gunung Sadeng (pegunungan karst Puger), terdapat 10 Izin Usaha Pertambangan untuk 10 perusahaan, satu di antaranya sebuah pabrik semen di Puger tahun 2017.

PMII menyebut, pabrik semen itu membebaskan lahan pertanian seluas 60 hektare di Gunung Sadeng dan sekitarnya.

Pembebasan lahan itu diikuti dengan pembangunan konstruksi bangunan dan berbuntut pada konflik irigasi pertanian dengan petani setempat.

"Konflik terjadi karena masyarakat menolak dibelokkannya saluran irigasi," ujar Korlap aksi, Faizal Effendi Utomo.

Beberapa TPS di Kota Batu Hitung Ulang Surat Suara Pemilu 2019 karena Beda Hasil Penghitungan Suara

"Saluran irigasi itu rawan tertutup tanah dan mengancam 300 hektare lahan pertanian yang ada di Desa Puger Kulon dan Puger Wetan," sambung dia.

Atas penolakan itu, pihak perusahaan menawarkan pembangunan 17 sumur bor.

PMII melihat pembangunan sumur bor itu mengancam ekosistem dan penurunan air tanah sehingga masyarakat di sekitar Gunung Sadeng akan terancam kekeringan.

OGDJ Diduga Meninggal karena Dosis Obat Bius, Keluarga Korban Tolak Dilakukan Autopsi

Melihat kondisi itu, PMII menuntut supaya pembongkaran dan pembelokan irigasi oleh pabrik semen itu ditolak.

"Juga tolak upaya pembangunan sumur bor, juga sebarluadkan informasi AMDAL kepada seluruh masyarakat," tegas Effendi.

PMII menilai, dokumen AMDAL pabrik semen itu sulit diakses oleh masyarakat.

Bawaslu Surabaya Instruksikan Jajaran TPS Cocokan Form C1 Plano Jika Temukan Kejanggalan Pemilu 2019

Aksi mahasiswa ditemui oleh anggota Komisi B DPRD Jember, M Holil Asyari dan berjanji akan memanggil pihak perusahaan semen tersebut.

"Kami akan memanggil pihak-pihak dan mempertemukan untuk mengakomodasi persoalan ini," ucap M Holil Asyari.

"Saya juga warga Puger, tentunya tidak ingin ada peristiwa yang tidak baik terjadi pada rakyat Puger," sambung dia.

Setelah menggelar aksi di depan gedung dewan, mahasiswa melanjutkan aksinya di Kantor Pemkab Jember.

TWICE Siap Rilis Album Fancy You Sore Nanti, Luncurkan Video Teaser untuk Comeback Pertama 2019

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved