Berita Gresik
Endapan Lumpur di Tepi Jalan RE Martadinata Gresik Jadi Pemandangan Kumuh Wisatawan di Gresik
Pemandangan tidak sedap terlihat di saluran air dekat balai nelayan Pesusuan Kecamatan Gresik.
Penulis: Soegiyono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK – Pemandangan tidak sedap terlihat di saluran air dekat balai nelayan Pesusuan Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.
Tampak endapan lumpur disertai sampah-sampah berbagai jenis pada saluran air tersebut hingga membuat banyak wisatawan wisata religi banyak yang menyaksikannya.
Kondisi endapan lumpur tersebut berada di tepi Jalan RE Martadinata, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik.
Jalan tersebut merupakan salah satu akses bus pariwisata religi menuju Terminal Bus Syekh Maulana Malik Ibrahim.
• Muncikari Artis Akui Hanya Bantu Klien yang Cari Selebriti untuk Diajak Makan hingga Kencan Bareng
Padahal, jarak Terminal Bus Syekh Maulana Malik Ibrahim hanya berjarak puluhan meter dengan endapan lumpur itu.
Karena hal itu, para wisatawan secara tidak langsung menyaksikan pemandangan itu.
Endapan lumpur tersebut tidak bisa air mengalir deras ketika musim kemarau, sehingga menjadi hamparan lumpur dan dipenuhi dengan sampah plastik.
• Satpol PP Sampang Amankan Belasan Pengamen Jalanan, Empat di Antaranya Positif Minuman Keras
Warga sekitar sendiri sudah berusaha tidak lagi membuang sampah di endapan itu, namun karena terbawa angin dan menempel di lumpur sehingga menjadi tumpukan sampah.
“Sampah disaluran air itu sudah bisa hanyut, sebab nempel di lumpur,” kata Maludin, warga Kelurahan Lumpur yang sedang memperbaiki jaring di balai nelayan Pesusuan, Minggu (6/1/2019).
Namun, warga sekitar endapan lumpur tersebut pasrah terhadap keadaan tersebut, sehingga selama puluhan tahun ini tidak pernah ada pengerukan dan pembuangan.
• Persebaya Laporkan Media Massa ke Polrestabes Surabaya soal Tudingan Pemberitaan Pengaturan Skor
“Sejak lahir sampai sekarang tidak pernah ada pengerukan, akibatnya ya seperti ini. Warga hanya berusaha tidak membuang sampah di situ,” kata pria paruh baya itu sambil memperbaiki jaring bersama teman-temannya.
Sementara seorang Ibu rumah tangga setempat menyebutkan, warga tidak lagi membuang sampah di saluran lantaran tidak lagi ada aliran air ke laut.
“Tidak ada lagi aliran air, sehingga yang ada hanya sampah-sampah itu,” kata seorang ibu.
• Pria Asal Pacitan Terancam Penjara 4 Tahun usai Gelapkan Dua Truk Majikan untuk Foya-foya