Berita Pamekasan

Sempat Hampir Punah, Batik Podhek Pamekasan Tenar Hingga Mancanegara, Perajin Butuh Pelatihan Lebih

kelompok perajinnya sangat membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan teknik membatik karena batik Podhek makin dikenal luas sampai ke mancanegara.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Hadi pengrajin batik podhek asal desa Rangperang Daya, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Kamis (28/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunmadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Batik Podek khas Kabupaten Pamekasan, akhir-akhir ini mulai banyak diminati oleh masyarakat luas.

Hal tersebut terbukti dengan adanya kunjungan yang sering dilakukan para menteri untuk melihat langsung proses pembuatan batik Podhek tersebut.

Menteri yang pernah berkunjung ke sentra batik Podhek diantaranya Anggota OASE ini terdiri dari istri Menteri Koperasi dan UKM Bintang Puspayoga, istri Kepala Staf Kepresidenan Koesni Harningsih Moeldoko, istri Menko Polhukam Rugaiya Usman Wiranto, serta istri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kartika Basuki, yang melihat langsung pelaksanaan pelatihan vocational bagi para pengrajin batik Podhek pada, Jumat (15/2/2019).

Gara-gara Sering Dibully, Pria ini Tega Membunuh Teman Akrabnya Sendiri Dengan Dipancing Cewek

Program Sumur Bor Air Bersih dari Kementerian ESDM, Wakil Bupati Sampang: Harap Dijaga Baik-Baik

KPU Sampang Ragukan 33.019 Data Pemilih, Ternyata Banyak yang Tak Singkron dan Karena Hal ini

Perlu diketahui, batik Podhek merupakan karya batik tulis khas dari Pamekasan.

Podhek merupakan nama sebuah dusun di desa Rangperang Daya, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.

Pembina Pengrajin Batik Podhek, Hadi, mengatakan kelompok perajinnya sangat membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan teknik membatik karena batik Podhek makin dikenal luas sampai ke mancanegara.

"Dulu batik Podhek hampir punah, batik hanya jadi sampingan warga desa. Tapi sejak 2012 mulai berkembang lagi dan membatik kembali menjadi sumber penghasilan masyarakat desa," kata Hadi kepada TribunMadura.com, Kamis (28/2/2019).

Harga Ikan Sriwit Naik, Juragan Asal Probolinggo Langsung Borong Ikan di Pamekasan

Gaji Dipangkas, Sejumlah Pegawai Pemkab Sidoarjo Pilih Mundur

Angin Puting Beliung Terjang dan Porak-porandakan Warung di Bantaran Sungai Brantas

Menurut Hadi, harga batik Podhek juga mulai meningkat, yang sebelumnya di bawah Rp 100.000 ribu kini sudah mencapai puluhan juta.

Pemasaran batik Podhek diakui masih terbatas, mayoritas dikirim ke Pasar Batik 17 Agustus, Pamekasan.

Selain itu, pemasaran juga dilakukan secara online dan mulai merambah ke konsumen luar negeri.

Hadi menjelaskan, ciri khas Batik Podhek adalah seluruhnya batik tulis, tidak mengenal batik cap.

"Menggunakan pewarna celup dan proses pengerjaannya tanpa menggunakan canting rangkap. Di desa ini ada sekitar 200 pengrajin batik yang sudah merupakan generasi kelima," terangnya

Batik Podhek untuk kelas atas, kata Hadi, harganya bisa mencapai Rp 2 juta hingga Rp 10 juta rupiah.

"Harga tersebut bergantung pada tingkat kerumitan motif, rangkaian proses, keindahan motif dan warna, serta bahan kain yang digunakan," jelas Hadi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved