Pemilu 2019

Bermula Ketemu Ulama Kharismatik saat Umrah, Mahasiswa ini Malah Lolos 'Jadi' DPRD Pamekasan Termuda

Bermula Ketemu Ulama Kharismatik saat Umrah, Mahasiswa ini Malah Akan Menjadi Anggota DPRD Pamekasan Termuda.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/MUCHSIN RASJID
Moh Khomarul Wahyudi, Caleg termuda DPRD Pamekasan dari Partai Bulan Bintang (PBB) yang lolos menjadi Dewan. 

Bermula Ketemu Ulama Kharismatik saat Umrah, Mahasiswa ini Malah Lolos 'Jadi' DPRD Pamekasan Termuda

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Moh Khomarul Wahyudi (23), warga Dusun Lobuk, Desa Dasok, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura calon legislatif (Caleg) termuda di Pamekasan, yang sudah dipastikan lolos melenggang ke kursi DPRD Pamekasan periode 2019-2024, berdasarkan hasil Pileg 2019 alias rekapitulasi suara tingkat kabupaten oleh KPU Pamekasan.

Pada Pemilu 2019, Moh Khomarul Wahyudi yang masih berstatus sebagai mahasiswa ini maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) 5, yang meliputi wilayah Kecamatan Pademawu, Kecamatan Galis dan Kecamatan Larangan.

Wahyu, panggilan akrab Moh Komarul Wahyudi, saat ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum, semester VIII, Universitas Madura (Unira) Pamekasan. Dia yang maju nyaleg dari Partai Bulan Bintang (PBB) mendapat suara sebanyak 13.326.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan suami istri, almarhum Marsuki dan Sulastri, merasa bersyukur mendapatkan suara sebanyak itu.

“Alhamdulillah saya senang. Dan saya tidak menyangka akan mendapatkan suara sebanyak ini. Saya berteima kepada masyarakat dan pendukung saya yang telah memberikan kepercayaan suaranya kepada saya,” kata Wahyu, Senin (13/5/2019).

Rebut 20 Kursi DPR RI PDIP Juara Pemilu di Jatim Kalahkan PKB, Bikin Demokrat PAN PKS Gigit Jari

Isu People Power Gagasan Amien Rais Mulai Berkembang, Tokoh Sampang Minta Warga Tak Terprovokasi

Presiden Jokowi Akhirnya Tanggapi Ancaman Penggal Kepala yang Videonya Viral: Ini Kan Bulan Puasa

Menurut Moh Khomarul Wahyudi, untuk melenggang ke kursi dewan ini tidak mudah, karena mereka sebagian sudah berpengalaman pada pemilu.

Sementara dirinya baru pemula. Hanya saja yang membuat dirinya yakin mampu, karena ayahnya mantan anggota DPRD Pamekasan dari PBB periode 2009-2014.

Namun saat itu hanya menjabat selama satu bulan. Sebab setelah dilantik, sebulan kemudian sakit dan dirawat di rumah sakit kemudian ayahnya meninggal.

Selain itu, sejumlah teman-teman almarhum ayahnya banyak memberikan dukungan agar dirinya terus maju dan jangan pesimis dengan kondisi ini.

Termasuk keluarga dan famili, serta teman-teman semasa SMA banyak bersedia untuk membantu dirinya.

Diakui, untuk ketua tim pemenangan, saudara sepupu sendiri yang juga seusia dirinya.

Wanita ini Minta Cerai saat Tahu Suaminya Punya WIL, Tapi Akibatnya Malah Celurit yang Bicara

Prabowo-Sandi Menang Telak, 5 Ribu Warga Pamekasan Madura Syukuran dan Ikrar: Siap Lawan Kecurangan

Presiden Jokowi Menolak Nginap di Kamar Presidential Suite Seharga Rp 20 Juta Per Malam, Alasannya?

Begitu juga orang-orang yang diterjunkan ke lapangan ke sejumlah desa untuk meyakinkan calon pemilih, menggunakan teman-temannya sendiri yang masih seusia dirinya, yang semuanya masih belum pengalaman dalam dunia pemilu.

Tapi berkat keyakinan dirinya dan kegigihan serta kerja keras timnya, apa yang dilakukan tidak sia-sia.

“Target saya ingin meraup sebanyak 30.000 suara. Ternyata untuk mendapatkannya suara sebesar itu tidak mudah, sehingga dirinya pasrah dengan hasil yang saya peroleh ini,” beber Moh Khomarul Wahyudi.

Dikatakan, karena saat itu dirinya masih kuliah dan akan menghadapi ujian skripsi, sementara skripsinya baru mengajukan judul kepada dosen pembimbingnya.

Maka dirinya harus pandai mengatur waktu, antar persiapan membuat skripsi dengan menemui masyarakat kampanye untuk dirinya.

Namun menjelang hari H, waktunya banyak tersita untuk caleg, sehingga skripsinya belum sempat dilanjutkan.

HASIL AKHIR PILPRES di Jatim, Prabowo Raih 8,4 Juta & Menangi 6 Daerah, Tapi Kalah Telak Dari Jokowi

Hasil REAL COUNT KPU Pilpres di MADURA - Skor Akhir 3:1 Duel Prabowo Vs Jokowi, Ini Hasil Lengkapnya

Sebut People Power Premasnisme Politik, PWNU Jatim Minta Warga Tak Terpancing Gagasan Amien Rais ini

Ia berjanji akan menyelesaikan pembuatan skripsinya itu setelah pemilu selesai atau sebelum pelantikan dirinya sebagai anggota DPRD Pamekasan.

Diakui Moh Khomarul Wahyudi, semula dirinya tidak punya cita-cita untuk menjadi wakil rakyat.

Tetapi ketika ia umrah pada 2018 lalu, di Madinah bertemu dengan KH Mohammad Rofii Baidawi, pengasuh Ponpes Al Hamidy, Palengaan, Pamekasan, yang merupakan salah satu kiai kharismatik yang disegani di Pamekasan.

Saat itu, kata Wahyu, KH Mohammad Rofii Baidawi menanyakan padanya kenapa tidak mencalonkan diri sebagai caleg, sebagai penerus almarhum ayahnya.

Mendapat pertanyaan itu, Wahyu kaget dan tidak menjawab ia atau tidak. Ia hanya berfikir, kenapa dirinya diminta untuk jadi caleg.

Merasa mendapat dukungan ulama, walaupun bukan dari dapilnya, kemudian Wahyu menemui ibunya memberitahu keinginan dirinya untuk jadi caleg.

Tokoh Ulama dan Agama di Bangkalan Ramai-ramai Tolak People Power, Begini Warning yang Disampaikan

Motor Adu Moncong Dengan Pikap di Pamekasan, Tiga Orang Tewas Mengenaskan, 2 Korban Adalah Siswa SMA

Kawanan Begal di Bangkalan Kembali Beraksi, Mahasiswa UTM Madura Terkapar dan Motornya Digondol

Kala itu ibunya menolak dan tidak mengizinkan dirinya jadi caleg. Ibunya masih trauma dengan almarhum ayahnya dan meminta dirinya mencari pekerjaan lain saja, tidak usah beniat jadi caleg.

Selanjutnya ia salat istikharah meminta petunjuk kepada Allah. Setelah dirinya yakin, ia kembali menemui ibunya minta doa restu sambil mengatakan, jika rezeki, jodoh dan maut itu semua kehendak Allah SWT.

Tapi kala itu, ibunya masih belum mengiyakan. Barulah beberapa hari kemudian, ibunya memberi restu padanya.

Setelah mendapat restu ibunya, Moh Khomarul Wahyudi mendatangi beberapa guru sekolahnya, paman dan bibinya serta sejumlah familinya pamit untuk minta dukungan dirinya menjadi caleg.

Begitu mendapat dukungan, ia menemui dosen di kampusnya minta izin menjadi caleg.

Ditanya di Dewan itu banyak politisi senior, sedang dirinya masih muda dan pemula, ia mengaku tidak merasa canggung.

Meski muda, dirinya selain akan belajar dari mereka, dirinya berjanji untuk menjadi dewan yang bisa mengemban amanah rakyat. (Muchsin Rasjid)

PDIP Akhirnya Juara Pileg 2019 DPRD Jatim Gusur PKB, Nasdem Tertawa Tapi PKS dan PAN Merana

Hasil Pileg DPRD Jatim Dapil IX - PAN Gigit Jari saat Nasdem Unjuk Gigi, Adik Wagub Emil Tidak Lolos

Tokoh Ulama dan Agama di Bangkalan Ramai-ramai Tolak People Power, Begini Warning yang Disampaikan

Data Masuk Tembus 80%, Ini Update Terbaru Real Count KPU Pilpres Jokowi Vs Prabowo Senin (13/5/2019)

Suara PKB Tertinggi Tapi Perolehan Kursi DPRD Jatim Kalah Dari PDIP, PKB Merasa Dirugikan Sistem

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved