Mutilasi di Pasar Besar Malang
Suka Dengan Adiknya Sendiri, Sugeng Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Kemana-mana Nempel Pacaran
Suka Dengan Adiknya Sendiri, Sugeng Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Kemana-kemana Nempel Mirip Pacaran.
Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Mujib Anwar
Suka Dengan Adiknya Sendiri, Sugeng Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Kemana-kemana Nempel Mirip Pacaran
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Sugeng Angga Santoso, terduga pelaku mutilasi di Pasar Besar Malang terhadap seorang cewek yang potongan tubuhnya ditemukan di bekas gerai Matahari Department Store Pasar Besar Malang, dianggap memiliki gangguan jiwa oleh warga Jodipan, Kota Malang.
Sugeng yang dulunya adalah penduduk Jodipan kini harus hidup sebatang kara karena telah ditinggal oleh sanak saudara dan keluarganya.
Terlebih sejak dia ditinggal meninggal dunia oleh kedua orangtuanya, Sugeng sering hidup menyenderi dan perilakunya tidak seperti orang lain pada umumnya.
Narto (51) tetangga Sugeng sewaktu tinggal di Jodipan dulu, mengatakan, bahwa gangguan jiwa yang dimiliki Sugeng berawal ketika dia tiba-tiba menyukai adiknya sendiri.
Warga dari dulu sudah curiga dengan gerak-gerik Sugeng yang aneh ketika dia sedang bersama dengan adiknya.
Dicontohkan Narto, sewaktu sedang berada di rumah, tingkah laku Sugeng seperti bukan sebagai kakak.
Namun lebih seperti pacar dan Sugeng selalu menempel adiknya terus ke mana-mana.
"Dulu kalau di rumahnya itu sudah kayak pacarnya sendiri. Tiap kali adiknya Sugeng ini bawa pacar, mesti selalu konflik dengan Sugeng. Dan itu terjadi berulang kali," ucapnya Narto kepada Suryamalang.com (Grup Tribunmadura.com), Kamis (16/5/2019).
• Viral Pria di Pamekasan Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU RI, Ternyata Masih Keluarga Mahfud MD
• Kisah Sugeng Pelaku Mutilasi Cewek di Pasar Besar Malang, Pernah Bakar Tetangga & Potong Lidah Pacar
• Usai Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara, Sandiaga Pilih ke Surabaya & Jadi Imam di Masjid Agung
• BREAKING NEWS: Terduga Pelaku Mutilasi di Matahari Pasar Besar Kota Malang Ditangkap Polisi
Meski demikian, Narto tidak ingat kapan persisnya kejadian tersebut.
Narto juga tak ingat nama dari adiknya Sugeng, karena sempat dipindahkan dari Jodipan.
"Kejadian itu sudah lama, Sugeng akhirnya dipisahkan dengan adiknya oleh kedua orang tuanya. Sejak saat itulah Sugeng tidak pernah bertemu lagi dengan adik perempuannya itu," ucap Narto.
Sementara itu, warga Jodipan yang namanya tidak mau disebutkan menjelaskan, bahwa Sugeng ini dulunya adalah seorang penjahit.
Namun setelah itu dirinya keluar sebagai penjahit dan menjadi pengangguran.
Meski begitu, Sugeng dikenal sebagai pribadi yang kreatif.
Sebab dirinya suka menulis dan membuat klipingan dari koran-koran bekas.
"Dulu dia pintar jahit. Trus suka bikin klipingan dari koran bekas juga," ucapnya.
• TERUNGKAP, Inilah Alasan Nyeleneh Sugeng Tega MEMUTILASI Dengan Sadis Wanita di Pasar Besar Malang
• VIDEO Menolak Diajak Hubungan Badan Istrinya, Pria ini Bunuh Diri & Barang Aneh Nempel Organ Intim
• Nenek di Tuban Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamarnya, Uang dan Emas Senilai Puluhan Juta Raib
• Inilah 7 Fakta Penting Ananda Hafid, Anak Yatim Peraih Nilai 100 Semua Mata Pelajaran Ujian Nasional
Diberi Pendampingan Khusus
Dianggap mempunyai gangguan kejiwaan, Sugeng Angga Santoso, terduga pelaku mutilasi di Pasar Besar Malang terhadap seorang cewek yang potongan tubuhnya ditemukan di bekas gerai Matahari Department Store Pasar Besar Malang, akan diberikan pendampingan khusus oleh Polisi.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, Sugeng nantinya akan didampingi oleh Dokter ataupun Psikiater.
Pelaku mutilasi di Pasar Besar Malang tersebut hingga saat ini dinilai kooperatif dalam memberikan informasi.
Meski informasi yang telah diberikan Sugeng dianggap perlu pendalaman lagi agar mudah dipahami.
"Rencananya, yang bersangkutan akan kami beri pendampingan agar ada yang menemani ketika dilakukannya penyelidikan," ucapnya, Kamis (16/5/2019).
Kasus mutilasi di Matahari Pasar Besar hingga kini masih didalami oleh Polres Malang Kota.
Sebab, ada beberapa kejanggalan yang hingga kini belum juga terungkap.
Mulai dari motif terduga pelaku melakukan mutilasi, hingga pelaku mentatto tubuh korban.
Kata AKBP Asfuri, Tatto tersebut memang dibuat oleh Sugeng dengan menggunakan jarum yang kemudian di pukul dengan palu.
Proses mentatto itu dilakukan Sugeng saat korban sudah meninggal dunia.
"Terduga pelaku ini nekat melakukan mutilasi karena permintaan dari korban. Dan pelaku mengaku mendapatkan bisikan-bisikan untuk melakukan mutilasi kepada korban," tandasnya.
• Kecurangan Pemilu 2019 yang Masif di Sumenep Dilaporkan ke DKPP, Kuasa Hukum Beberkan Semua Buktinya
• Lagi Asyik Nyetir di Tol Surabaya-Sidoarjo, Pria ini Tiba-tiba Meninggal dan Mobilnya Tak Terkendali
• Banner Siap Kawal Prabowo-Sandi Jadi Presiden Terpampang, Langsung Dicopot Petugas Satpol PP Tuban
• VIDEO VIRAL: Ada Kondom, Ini Detik-detik Bos BUMN mau Dinas Malah Tewas Usai Ngamar sama Cewek Seksi
Wajah Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang Dirilis
Siapa sebenarnya wanita yang menjadi korban mutilasi di Pasar Besar Malang, Polres Malang Kota sebelumnya merilis sketsa wajah wanita yang menjadi korban mutilasi di Pasar Besar Malang.
Potongan tubuh korban mutilasi ditemukan oleh pedagang di Lantai 2 bekas gerai Matahari Department Store di Pasar Besar, Kota Malang.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, polisi merilis sketsa wajah korban setelah mendapat keterangan dari pelaku. Setelah dikonfirmasi, sketsa tersebut cocok dengan wajah asli korban.
"Mohon informasi ini disebar oleh kawan-kawan supaya identitas korban segera terungkap," kata Asfuri, Rabu (15/5/2019).
Ia menambahkan terduga pelaku dan korban bertemu sekitar sembilan hari lalu di depan Kelenteng En Ang Kiong pada pukul 06.30 WIB.
Korban saat itu, dalam keadaan sakit dan kemudian dibawa ke Lantai 2 Pasar Besar.
"Setelah itu terduga pelaku ini meninggalkan korban. Pada pukul 17.00 WIB, terduga pelaku melihat korban sudah meninggal," ucapnya.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh saat pemeriksaan, terduga pelaku menyebut korban merupakan orang Maluku namun enggan menyebutkan nama.
Mutilasi yang dilakukan juga merupakan permintaan korban yang disampaikan sebelum meninggal.
"Menurut pengakuan pelaku kenapa dilakukan mutilasi karena pesan dari korban. Jadi permintaan dari korban untuk nanti setelah meninggal tolong dilakukan dilakukan pemotongan," kata AKBP Asfuri.
Potongan tubuh korban mutilasi pertama kali ditemukan pedagang di Pasar Besar pada Selasa (14/5/2019) setelah mencium bau busuk menyengat.
Korban mutilasi itu diketahui berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 34 tahun.
Bekas Gedung Matahari Department Store di Pasar Besar telah lama tidak dipakai sejak Pasar Besar Kota Malang kebarakan pada tahun 2017 lalu. (Rifky Edgar/Amintus Sofya)
• Sering Bersolek Mirip Cewek, AS Bunuh Guru Honorer Dimutilasi Usai Pulang Menjadi TKI di Malaysia
• Sehari Setelah Tol Malang-Pandaan Resmi Operasi, Kecelakaan Langsung Terjadi, Mobil Subaru Ringsek
• Aneh, Tak Satupun Proyek Fisik di Sumenep Terealisasi, Begini Pengakuan Kepala Dinas PU Bina Marga
• Optimis Ada Revisi Hasil Pemilu, Begini Jawaban Tak Terduga Sandiaga Saat Ditanya Soal People Power
• Menjadi Sales Gelapkan Uang Ratusan Juta Perusahaan, Begini Modus yang Dipakai Indra
• HASIL AKHIR PILPRES di Jatim, Prabowo Raih 8,4 Juta & Menangi 6 Daerah, Tapi Kalah Telak Dari Jokowi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/sketsa-wajah-cewek-korban-mutilasi-di-pasar-besar-malang-yang-dirilis-polisi-polres-malang-kota.jpg)