Berita Pamekasan

Usai Beritahu Nilai Ujian ke Orang Tua, Mahasiswa Al Azhar Mesir asal Madura ini Tewas di Sungai Nil

Usai Beritahu Nilai Ujian ke Orang Tua, Ainur Rahman Mahasiswa Al Azhar Mesir asal Madura ini Tewas Mengenaskan di Sungai Nil.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/KUSWANTO FERDIAN
Moh Ramli saat menunjukkan foto Ainur Rahman, mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir asal Pamekasan yang meninggal di Sungai Nil, kepada TribunMadura.com, di Dusun Saangan, Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (3/8/2019). 

Usai Beritahu Nilai Ujian ke Orang Tua, Ainur Rahman Mahasiswa Al Azhar Mesir asal Pamekasan Madura ini Tewas di Sungai Nil saat Menolong Temannya  

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Suasana duka menyelimuti kediaman Pasangan Suami Istri Moh Ramli dan Nafisah di Dusun Saangan, Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Moh Ramli (70) sekeluarga kini hanya bisa bersabar setelah anak bungsunya Ainur Rahman (24), yang tengah kuliah di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, meningggal karena terbawa arus bawah sungai Nil. Tepatnya di Daerah Qanatir, Mesir, sekitar pukul 14.00 waktu setempat pada Senin, (29/7/2019) lalu.

Ainur Rahman, anaknya dinyatakan meninggal setelah tenggelam kurang lebih 30 menit.

Ramli mengaku mendengar kematian anak bungsunya itu dari Supriyadi, salah satu keponakannya alias saudara sepupu korban.

Ia sempat shock lantaran tidak percaya kalau Ainur Rahman anak kesayangannya yang sedang menuntut ilmu di Mesir, itu telah tiada.

"Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak," doa Ramli singkat, Sabtu (3/8/2019).

Sembari terisak, Ramli kepada Tribunmadura.com, menceritakan jika Ainur Rahman sempat menelepon keluarga untuk memberitahukan hasil nilai ujiannya, sekitar 1 minggu sebelum peristiwa nahas itu terjadi.

Anak Tukang Tambal Ban Asal Madura Jadi Bintara Polri Tanpa Biaya Sepeserpun, Kunci Sukses Sederhana

Kisah Marsuto Alfianto Asal Pamekasan, Minta Satu Sapi Belgian Blue ke Jokowi Tapi Malah Diberi Dua

Usai Makan Rawon di Acara Yasinan, Warga di Kota Blitar Keracunan: Pusing Diare & Obat Tak Mempan

Ia mengaku senang lantaran anak kelahiran 3 Juli 1995 itu meraih prestasi Jayyid Jiddan dari Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

"Tak ada pesan apa-apa dari Almarhum. Terakhir menelpon saya hanya untuk memberitahu prestasinya itu," ujar Ramli sembari menyeka air matanya.

Ramli melanjutkan, saat ini ia hanya menunggu kedatangan jenazah anaknya yang sedang dalam perjalanan menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta Indonesia untuk kemudian disemayamkan di rumah duka.

"Insyallah hari Minggu besok jenazah almarhum sudah sampai disini (Pamekasan)," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, dua mahasiswa Indonesia meninggal karena tenggelam saat berenang di Sungai Nil, daerah Qonatir, Mesir.

Jenazah keduanya telah ditemukan.

Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Kairo, Jumat (2/8/2019), dua mahasiswa itu bernama Mutawakkil Alallah (23) dan Ainur Rahman (24).

Insiden ini berawal saat kedua mahasiswa tersebut bersama teman-temannya pergi ke Qonatir pada 29 Juli 2019 untuk berlibur, dengan kegiatan memancing ikan, naik kapal, dan menyantap makanan.

VIDEO VIRAL Sopir Fortuner Melarikan Diri Usai Tabrak Pemotor, Aksinya Terhenti saat Senpi Keluar

Kisah Sriyono, Miliarder Pengusaha Jatuh Miskin, Kini Jualan Siomay Berkeliling Menggunakan Sepeda

Kisah Tukang Becak Berkaki Satu, Rela Tidur di Atas Becak Demi Keluarga, Ada yang Beda dari Becaknya

Sejak awal, kegiatan mereka terkonsentrasi di pinggir Sungai Nil, ada yang memancing ikan dan sebagian kecil ada yang berenang.

Pada pukul 14.00 waktu setempat, Akkil berenang bersama tiga orang temannya.

Akkil yang mencoba berenang ke tengah sungai, sempat ditegur oleh beberapa orang temannya.

Akan tetapi teguran tersebut mungkin tidak terdengar, akhirnya korban terseret arus bawah sungai.

Setelah korban meminta tolong, teman-temannya yang berada di pinggir sungai, mencoba meminta bantuan kepada warga dan polisi setempat.

Ainur Rahman yang sedang memancing di tepi sungai, refleks menolong korban.

Meskipun bisa berenang, kondisi kesehatan Ainur pada hari itu kurang baik.

Ainur Rahmad sempat berhasil memegang Akkil dan berusaha menyelamatkan temannya itu.

Namun perbedaan bobot badan keduanya mengakibatkan Ainur yang mencoba menarik tubuh Akkil ke tepi sungai, justru ikut tertarik arus bawah sungai.

6 Bulan Lalu Diresmikan Jokowi, Rusunawa Mahasiswa Mewah di Kampus STKIP PGRI Tulungagung Nganggur

Imam Besar FPI Habib Rizieq Disebut Lebih Pancasila Daripada Jokowi atau Megawati, Monas Jadi Ukuran

Demi Menagih Janji Presiden Jokowi, Ratusan Warga Lamongan Jawa Timur Serbu Ibukota Jakarta

Menghadapi situasi tersebut, teman-teman mereka segera meminta bantuan.

Tetapi sayangnya warga dan polisi yang datang tidak bisa menolong karena tidak bisa berenang.

Polisi kemudian menghubungi tim SAR.

Setelah 30 menit berlalu, tim penyelam dari SAR menemukan Ainur.

Hanya saja, nyawa Ainur Rahman tidak tertolong.

Sementara itu, jenazah Akkil baru ditemukan pada 30 Juli 2019.

Akkil yang merupakan lulusan Pondok Pesantren Al-Amien, Madura, memulai studi di Kairo pada 2016.

Sedangkan Ainur Rahman, yang berasal dari Pamekasan, menuntut ilmu di Kairo sejak 2017.

Karena Intelijen, Sidang Kasus Pembakaran Markas Polsek Tambelangan Sampang Digelar di Surabaya

Gadis Muda Madura ini Terus Diperkosa Enam Orang saat Tak Sadarkan Diri dari Malam hingga Pagi Hari

Viral Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Warga Curiga: Masak Habis Meninggal Lalu Ngomong dan Berdiri

6 Fakta Jejak Sindikat Bandar Narkoba Sampang Madura, Media Penyimpanan Sabu hingga Coba Suap Polisi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved