Berita Sampang
Terkuak, ada Oknum Polisi yang Berperan di Jaringan Narkoba Internasional Malaysia - Sampang Madura
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengakui, sedikitnya ada tiga anggota kepolisian Polres Sampang yang terlibat dalam jaringan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
Terkuak, ada Oknum Polisi yang Berperan di Jaringan Narkoba Internasional Malaysia - Sampang Madura
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Polda Jatim mengakui, mengakarnya jaringan peredaran narkoba internasional yang berelasi antara Malaysia dan Sokobanah, Sampang, Madura, didukung adanya oknum anggota kepolisian yang terlibat.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengakui, sedikitnya ada tiga anggota kepolisian Polres Sampang yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba di Desa Sokobanah, Sampang, Madura.
Diantaranya, berinisial S berpangkat Aipda, kemudian ES berpangkat Brigadir, dan WA berpangkat Brigadir.
"Kami menyatakan bahwa secara resmi ada anggota yang terlibat, 3 anggota sudah kita tahan," katanya pada awakmedia di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Senin (5/8/2019).
• BREAKING NEWS - Pembacok Pasangan Selingkuh dalam Peristiwa Sidoarjo Berdarah Keluarganya Sendiri
• Dikendarai WNA Jepang, Mobil Sport Porsche Rp 2,3 Miliar Hancur di Magetan Gara-gara Seorang Kakek
• Kesehatan Tubuhnya Sering Terganggu, Istri Curiga dan Pasang CCTV di Rumah, Hasilnya Mengejutkan
Peran ketiga oknum tersebut akhirnya terungkap, setelah diketahui mengenal kesemua pengedar narkoba yang ditangkap oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (1/8/2019) silam.
"Mereka sementara dr pemeriksaan kenal dg nomor telfon yang ada yang berhubungan dengan yang di rilis di KP3," ujarnya.
Peran ketiganya dalam jaringan tersebut, ternyata menjamin berlangsungnya transaksi dan peredaran narkoba di kawasan Sokobanah.
Tak cuma itu, ungkap Barung, ketiga oknum polisi tersebut juga turut menikmati barang haram tersebut.
"Sekali dia datang diberikan 200 sampai 300 sekaligus menikmati sabunya. Pemeriksaan terhadap mereka positif mengandung amevitamin," ungkapnya.
Adanya keterlibatan oknum polisi dalam peredaran barang haram tersebut, bagi Barung menandakan, Polda Jatim tak menutupi terpeliharanya jaringan narkoba Internasional.
"Siapapun di dalamnya kita tidak menutup-nutupi kita serius menangani walaupun keterlibatan internal," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Sampang AKBP Budhi Wardiman menyayangkan keterlibatan beberapa anggotanya.
Saat ditanyai perihal modus operandi yang dilakukan para oknum tersebut selama ini, ia menunggu hasil penyelidikan dari Propam Polda Jatim.
"Modus masih didalami oleh Propam Polda Jatim. Ini masih pemeriksaan awal, anggota saat kita ambil keterangan di cek urine positif kita bawa kesini (Mapolda Jatim)," katanya. ( TribunMadura.com )
• Tunjangan Sertifikasi Guru dan Tunjangan Kinerja Bikin SILPA APBD Tembus Ratusan Miliar
• Balas Dendam Usai Diteror di Malang, Suporter Persib Masuk Lapangan Untuk Teror Balik Arema U-20
• Total 158 Desa di Pantai Selatan Jawa Timur Terancam Tsunami, Hal ini yang Dilakukan BNPB dan BPBD
Polisi kembali temukan sabu
Pasca meringkus sindikat narkoba jaringan internasional yang berelasi antara Malaysia dan Sokobanah, Sampang Madura, Kamis (1/8/2019) silam.
Ternyata jaringan pengedar barang haram tersebut belum sepenuhnya mati.
Senin (5/8/2019), Ditresnarkoba Polda Jatim kembali menemukan barang bukti sabu dalam jumlah besar yang disinyalir berasal dari jaringan yang sama.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut jumlahnya sekitar satu kilogram.
"Barang bukti jumlah 1 kilo lebih, sekitar 1084 gram keseluruhan," katanya pada awakmedia di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Senin (5/8/2019).
Meskipun pengiriman barang haram tersebut berhasil dibongkar pihak berwajib.
Namun, ungkap Barung, hingga saat ini kepolisian belum mengungkap ataupun menetapkan pihak manapun sebagai pelaku yang bertangungjawab atas temuan sabu-sabu itu.
"Tersangka masih diselidiki arah kesana masih ada," katanya.
Pasalnya, sabu itu dikirim melalui jasa ekspedisi dari Malaysia ke Sokobanah Sampang, Madura, namun tanpa detail alamat lokasi yang jelas.
"Alamat penerima ekspedisi barang itu tidak diketahui dan nomor telepon yang tertera di tujuan tidak aktif," ujarnya.
Terbongkarnya kiriman sabu itu, setelah pihak Polres Sampang mencurigai sebuah truk bermuatan ekspedisi pengantar barang yang lalu lalang ke suatu lokasi yang minim penduduk di Dusun Mondis Daya, Sokobanah, Sampang, Madura.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ungkap Barung, ternyata truk tersebut bermuatan 13 poket yang berisi sabu-sabu.
"Kalau kemarin dimasukkan cat sekarang dimasukkan dalam perekat wallpaper atau lem kaca (berbentuk botol)," ujarnya.
Barung menegaskan, pengiriman sabu-sabu itu merupakan bagian dari peredaran jaringan narkotika internasional.
"Ini adalah jaringan yang sama jaringan Myanmar, Malaysia dan Sokobanah Kabupaten Sampang," tandasnya.