Berita Blitar
Pentol Bakso yang Diduga Jadi Penyebab Santriwati Keracunan Massal di Blitar Akan Diuji Laboratorium
Polisi masih menyelidiki dugaan kasus keracunan massal yang dialami santriwati di Kabupaten Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Polisi masih menyelidiki dugaan kasus keracunan massal yang dialami santriwati di Kabupaten Blitar
TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Polisi masih menyelidiki dugaan kasus keracunan massal yang dialami santriwati di sebuah pondok pesantren putri di wilayah Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
"Masih proses penyelidikan. Kami masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Indikasinya mereka keracunan," kata Kapolsek Nglegok, AKP Lahuri, Sabtu (14/9/2019).
AKP Lahuri mengatakan, berdasarkan keterangan pengelola pondok pesantren, para santriwati itu hari ini (Sabtu) berpuasa.
• Puluhan Santri di Blitar Diduga Keracunan Makanan, Alami Muntah dan Sakit Perut setelah Makan Bakso
• Jambret Ponsel Ceburkan Diri ke Sungai setelah Aksinya Ketahuan Warga, Barang Curiannya Malah Hilang
Namun, saat sahur bersama, para santriwati diketahui menyantap bermacam makanan, salah satunya bakso.
Lalu, pada paginya para santriwati mengeluhkan sakit perut, muntah, dan pusing.
Kemudian, pihak pondok pesantren memanggil tim medis Puskesmas Nglegok.
"Tim medis Puskesmas Nglegok ke pondok pesantren," ucap AKP Lahuri
"Beberapa santriwati yang kondisinya masih lemas, dibawa ke puskesmas untuk menjalani rawat inap," sambung dia.
• Barito Putera Syukuri Hasil Imbang di Kandang Madura United Meski Sempat Unggul 2 Gol Lebih Dulu
• Nyaris Kalah di Kandang Sendiri, Madura United Ditahan Imbang Barito Putera dengan Skor Akhir 2-2
Menurut AKP Lahuri, tim Puskesmas Nglegok sudah membawa sampel pentol bakso dari pondok pesantren.
Puskesmas Nglegok akan menguji laboratorium pentol bakso itu.
"Untuk sampel pentol baksonya sudah dibawa Puskesmas," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 94 santriwati diduga keracunan massal.
Sejumlah santriwati itu mengalami gejala sakit perut, muntah, dan pusing.
Ada 23 dari 94 santriwati masih menjalani rawat inap di Puskesmas Nglegok, Sabtu (14/9/2019).
"Total yang mengalami gejala itu ada 94 anak, tapi yang dirawat inap di Puskesmas ada 23 anak," kata Kepala Puskesmas Nglegok, Yudia Supradini.
• Penolakan Jokowi Terhadap 4 Poin Draf Revisi UU KPK Dinilai hanya Apologi dan Gelagat Popularitas
• Fakta Terbaru Pengepul Rongsokan Cabuli Belasan Anak selama 11 Tahun, Putus Kontak Hilangkan Jejak
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/santri-yang-diduga-keracunan-bakso.jpg)