Berita Sampang
Juragan Beras di Sampang ini Meregang Nyawa Tragis di Tangan 5 Pria Misterius saat Asyik Berkendara
Juragan Beras di Sampang ini Meregang Nyawa Tragis di Tangan 5 Pria Misterius saat Asyik Berkendara.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Mujib Anwar
Juragan Beras di Sampang ini Meregang Nyawa Tragis di Tangan 5 Pria Misterius saat Asyik Berkendara
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pembacokan Munajib, si juragan beras asal Sampang, Madura oleh lima orang misterius, hingga meregang nyawa, diduga bermotif dendam lama, Rabu (25/9/2019).
Hal itu di sampaikan oleh salah satu warga Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, saat di temui oleh TribunMadura.com.
Dia mengungkapkan, bahwa korban si juragan beras yang warga di Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura ini dibunuh karena adanya dendam.
"Penyebab pembunuhan tersebut di latar belakangi oleh dendam lama," kata warga yang enggan disebutkan namanya.
• Pamit Jemput Anak Sekolah Ibu RT di Tulungagung ini Malah Selingkuh, Tragedi Depan Pasar Bikin Miris
• Terlibat Cinta Segitiga, Mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) Ngibul ke Polisi Diperkosa di Kampus
• Diduga Penyusup di Tengah Aksi Mahasiswa, Remaja ini Diamankan Polisi, Tak Bawa Almamater dan KTM
Sementara, Wakapolres Sampang Kompol Suhartono saat di hubungi mengungkapkan, pembunuhan ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Sehingga pihaknya sampai saat ini belum bisa memastikan apa motif sebenarnya dari pembacokan berdarah yang menyebabkan Munajib, warga di Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura tewas mengenaskan.
"Saat ini anggota Polres Sampang masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku, jadi kita tunggu bersama prosesnya," tegasnya.
Sementara itu, rasa duka yang mendalam di rasakan oleh istri Munajib yang menjadi korban pembacokan di Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang, Madura yang dilakukan oleh lima orang misterius.
Sebab ketika jenazah korban tiba di rumah, Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, istri korban menangis histeris melihat korban sudah tidak bernyawa dengan luka bacok di sekujur tubuh.
Luka bacok yang di alami korban mulai dari kepala, leher, lengan, perut, hingga punggung.
Ibu tiga orang anak itu semakin menangis histeris ketika jenasah Munajib digotong untuk dimakamkan.
"Jenasah akan di makamkan di tempat pemakaman umum di desa setempat," kata Jatim Warga setempat.
Ia mengatakan, bahwa sebelumnya tidak ada yang mengetahui jika pria yang berberprofesi sebagai pedagang alias juragan beras tersebut dibacok.
Sebab sekitar pukul 09.00 korban diketahui duduk di warung makan yang berada di pinggir Jalan raya Bunten Barat.
Kemudian, pada pukul 11.00 korban pergi ke sebuah toko yang lokasinya tidak jauh dari warung seeblumnya dan di toko tersebut korban dibacok hingga tewas.
"Tidak ada yang melihat kejadian pembunuhan itu, pemilik toko pun saat itu sedang kebelakang," tegasnya.
• Notaris Cewek ini Dijebloskan Kejari Tanjung Perak Surabaya ke Rutan Medaeng
• Gara-gara Bilang Tidak Tahu saat Ditanya Sesuatu, Pria Bangkalan Madura ini Dibacok Celurit 8 Orang
• Wanita Blitar ini Mau Bunuh Diri Tidur Diatas Rel, Klakson KA Terdengar Lalu Hal Tak Terduga Terjadi
• Tabrak Pemotor, Bus PO Sugeng Rahayu Terguling di Ring Road Kota Madiun dan Tindih Kepala Murdjiati
Dibacok saat Naik Motor
Sebelumnya, kasus pembacokan pria misterius terjadi di Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (25/9/2019).
Menurut warga setempat, peristiwa pembacokan menimpa seorang pengendara sepeda motor.
Saat tengah asyik berkendara di lokasi itulah, pengendara sepeda motor dihadang sebuah mobil berwarna putih.
Dari dalam mobil, beberapa orang keluar dan langsung membacok pengendara motor.
"Pelaku yang membacok sebanyak lima orang," kata warga setempat.
"Korban langsung meninggal di tempat," sambung dia.
Kapolsek Ketapang, Iptu Budi Purnomo membenarkan adanya pembacokan tersebut.
Namun, Iptu Budi Purnomo mengaku masih mendalami motif dan pelaku pembacokan.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan, tapi peristiwa itu memang benar terjadi," pungkasnya.