Berita Pamekasan
Kisah Warga Pamekasan Selamat dari Kerusuhan Wamena, Bobol Pagar Rumah dengan Tangan yang Terbakar
Warga Kabupaten Pamekasan ini menceritakan detik-detik mencekam kerusuhan Wamena.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Setelah situasi mulai aman, saya dibawa mengungsi lagi di Kodim Wamena selama 5 hari," ucap dia.
"Selanjutnya, saya mengungsi di Yonif 751/R di Sentani Jayapura selama 2 hari," bebernya.
Pada Kamis (3/10/2019) pukul 05.00 WIB, Abdul Muni dibawa pulang dengan menggunakan Pesawat Hercules TNI-AU.
Ia dan sejumlah warga Jawa Timur lainnya mendarat di Lanud Abdurachman Saleh, Malang, pukul 16.00 WIB.
"Ketika sampai di Malang, saya menginap di rumah saudara saya," tukasnya.
• Ketua Panti Asuhan di Bali Tega Cabuli 3 Anak Asuhnya, Beraksi di Tempat Berbeda Sejak 8 Tahun Silam
"Dan tanggal 4 Oktober 2019 pukul 15.00 WIB saya tiba di rumah," imbuh dia.
Kata Abdul Muni, semua harta bendanya yang ada di Kampung Hom-Hom habis terbakar.
"Saya tinggal di Wamena kurang lebih sekitar 2 tahun, bekerja sebagai pedagang," katanya.
"Tapi sebelum saya ke Wamena, saya sempat bekerja di Kalimantan juga sebagai pedagang," ucapnya.
• PT KAI Bangun 12 Stasiun di Wilayah PT Daop 7 Madiun, Jalur Ganda dan Stasiun Tengah Digarap
Untuk saat ini, Abdul Muni mengaku masih trauma berat atas insiden kerusuhan di Wamena.
Sebab pada saat kerusuhan, dirinya dikejar dan diancam akan dibunuh oleh warga pribumi.
Akan tetapi, ia bisa menyelamatkan diri dengan terjun ke sungai dan bersembunyi di semak-semak hutan.
"Warga Pamekasan lainnya masih ada yang terdampak kerusuhan di Wamena, tapi saya tidak tahu pasti jumlahnya," tandasnya.
• BREAKING NEWS - Ribuan Warga Batuputih Kepung Kantor DPRD Sumenep, Protes Perbub Nomor 54 Tahun 2019