TKI Ilegal Tewas Diterkam Buaya, Jenazahnya Pulang ke Kampung Halaman dan Badannya Tak Utuh
Jenazah seorang TKI di Malaysia kembali ke kampung halamannya dengan hanya beberapa potong badan.
Jenazah seorang TKI di Malaysia kembali ke kampung halamannya dengan hanya beberapa potong badan
TRIBUNMADURA.COM - Setelah bekerja sebagai seorang TKI di Malaysia, Yosef Tefa akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur.
Kedatangan Yosef Tefa ke Nusa Tenggara Timur bukannya disambut bahagia dari keluarganya.
Duka justru menyelimuti keluarga itu setelah Yosef Tefa kembali ke kampung halaman tanpa nyawa.
• Efendi dan Keluarganya Dapat Bantuan dari PKH Pamekasan, Dijanjikan Fasilitas dan Pengobatan
Yosef Tefa meninggal dunia setelah diterkam buaya di sungai di Serawak Malaysia pada Maret 2019 lalu.
Kepala BP3TKI Kupang, Siwa menuturkan, jenazah Yosef akan tiba di Bandara El Tari Kupang, Rabu (8/10/2019) besok.
Namun, kata dia, jenazah TKI itu tidak utuh.
Hanya beberapa potong badan jenazah Yosef yang dipulangkan ke Indonesia.
"Yah karena diterkam buaya," kata Siwa saat ditemui di POS-KUPANG.COM (Grup TribunMadura.com), Selasa (8/10/2019).
• Ketua Panti Asuhan di Bali Tega Cabuli 3 Anak Asuhnya, Beraksi di Tempat Berbeda Sejak 8 Tahun Silam
"Beberapa bagian tubuhnya sudah tidak ada," sambungnya.
"Kami belum tahu potongan tubuh mana saja yang bisa dibawa pulang," ungkap dia.
Setelah tiba di Bandara El Tari Kupang, jenazah pemuda itu akan langsung dibawa ke kampung halamannya.
"Saat ini tengah proses pemulangan. Kita tunggu besok di Kargo Bandara El Tari Kupang," ucap dia.
"Selanjutnya jenazah akan diantar ke kampung halamannya di TTU," tambah Siwa.
• PT KAI Bangun 12 Stasiun di Wilayah PT Daop 7 Madiun, Jalur Ganda dan Stasiun Tengah Digarap
Siwa menjelaskan, Yosef merupakan TKI ilegal.
Tdak diketahui secara pasti sudah berapa tahun dia bekerja di perkebunan sawit di Serawak.
Ia menambahkan, proses pemulangan jenazah Yosef memang cukup memakan waktu.
Hal itulantaran harus dilakukan identifikasi secara teliti apakah benar bahwa TKI yang diterkam buaya tersebut adalah Yosef.
Untuk proses identifikasi, pihak BP3TKI Kupang mengirim sampel darah ayah Yosef, Herman Sai, ke Malaysia untuk dilakukan tes DNA.
• Fasilitas Taman Kota Sampang akan Ditambah, Ada Air Mancur seperti di Depan Balai Kota Surabaya
"Setelah dicocokan dengan Yosef, hasilnya benar bahwa TKI yang diterkam buaya itu adalah Yosef," ungkap Siwa.
Siwa mengaku belum mengetahui secara pasti kronologi peristiwa naas yang menimpa Yosef.
Tahun 2019 NTT Sudah Terima 87 Jenazah TKI Ilegal
Diberitakan sebelumnya, dalam kurun waktu Januari hingga 1 Oktober 2019, Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah menerima 87 jenazah TKI.
Terakhir, NTT mendapat kiriman jenazah seorang ibu tiga anak, Taroci Sila, asal Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
• DPRD Kabupaten Pasuruan Siap Tindak Tegas Pabrik Jika Terbukti Buang Limbah Cair ke Sungai Baujeng
Jenazah Taroci tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (1/10/2019).
Jenazah tiba didampingi putra sulungnya yang masih remaja dan disambut isak tangis sanak keluarga.
Sementara suami dan dua anak Taroci masih berada di Malaysia.
Taroci diketahui bekerja di Malaysia sejak tahun 2002.
Ia menetap di sebuah kontrakan di Selangor bersama suami dan tiga anaknya.
• 70 Persen Tempat Kos di Kota Blitar Belum Kantongi Izin Usaha, Satpol PP Siap Tertibkan Izin Usaha
Suami Taroci sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan.
Taroci meninggal dunia akibat ledakan kompor gas di kontrakan mereka.
Ia sempat mendapat perawatan di rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak tertolong.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang, Timoteus K Suban mengatakan, pihaknya sempat kesulitan mengintifikasi identitas Taroci.
Timoteus K Suban menyebut, Taroci merupakan TKI Ilegal.
• Kejari Tanjung Perak Buka Layanan Izin Besuk Tahanan Lewat Online, Tak Perlu Repot Daftar di Kantor
"Sejauh ini, jenazah yang kami terima sudah 87 jenazah dari 87 itu, hanya satu yang legal. Yang lain, ilegal," kata dia kepada POS-KUPANG.COM
"Kita tentunya berupaya mengedukasi dan sosialisasi ke masyarakat," ucapnya.
"Kalau mereka ilegal maka kita akan kesulitan memberikan perlindungan kepada mereka," ujar Timoteus.
Sementara itu, Ketua JPIC Serikat PI Kupang, Suster Laurentina mengaku prihatin masih banyak warga NTT yang berangkat bekerja di luar negeri secara ilegal.
• Polrestabes Surabaya Gagas Lomba Kampung Bebas Narkoba di Kota Surabaya, Perangi Peredaran Narkoba
Menurutnya, tokoh-tokoh agama dan pemerintah sampai ke tingkat RT harus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Yah ini butuh semua pihak harus bergerak dan Satgas TKI harus bekerja secara maksimal," ucap dia.
"Tidak bisa kalau satu pihak saja yang bergerak butuh keterlibatan dan partisipasi aktif dari setiap elemen," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul: BREAKING NEWS: TKI Asal TTU Tewas Diterkam Buaya di Malaysia Pulang Tinggal Potongan Tubuh
• Laga Tunda Persebaya Vs Borneo FC Resmi Digelar Pekan ini, Izin Keamanan Pihak Kepolisian Keluar