Berita Tulungagung

Bus Karyawan Pabrik Rokok Terlibat Tabrakan Beruntun di Tulungagung, Enam Korban Alami Luka Kepala

Kecelakaan itu bermula saat city car kedua mengerem mendadak di depan Auto 2000 Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES
Kondisi bus pengangkut karyawan pabrik rokok terlibat tabrakan beruntun di Jalan Pahlawan, Kamis (24/10/2019) 

Kecelakaan itu bermula saat city car kedua mengerem mendadak di depan Auto 2000 Tulungagung

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Iring-iringan medium bus yang mengangkut karyawan pabrik rokok Simustika Tulungagung terlibat tabrakan beruntun di Jalan Pahlawan, depan Auto 2000 Tulungagung, Kamis (24/10/2019) sore.

Akibat kejadian ini, enam orang dilarikan ke RSUD dr Iskak karena mengalami luka di bagian kepala.

Ratusan karyawan pabrik rokok ini setiap hari dijemput dari Kediri.

Usai Bertemu Pacar, Rumah Sri Gelap dan Terkunci, Tetangga Curiga, Saat Didobrak Posisi Sri Berlutut

Bocoran Serial Komik One Piece Chapter 960, Pertempuran Luffy & Yonko, Bertahan dari Liciknya Orochi

Kota Batu Diterjang Angin Kencang, Petani Apel Merugi Karena Banyak Buahnya yang Jatuh dan Rusak

Mereka adalah pensiunan pabrik rokok GG, yang terkenal terampil membuat rokok dengan alat manual.

Saat kejadian, tujuh medium bus berisi karyawan ini beriringan memulangkan mereka ke wilayah Kediri.

Tiga bus berjalan di depan, kemudian disusul dua kendaraan pribadi jenis city car, dua buah mobil box disusul bus karyawan ke-4.

Menurut sopir bus ke-4, Hadiyono, mobil di depannya berhenti mendadak.

“Karena berhenti mendadak, saya juga mengerem dan ikut berhenti,” ujar Hadi.

Menurutnya, city car terdepan akan berbelok ke arah Auto 2000.

Pengendara Tak Bisa Tunjukan SIM Dominasi Jumlah Tilang Hari Kedua Operasi Zebra Semeru di Sampang

Disambar KA di Perlintasan Tanpa Palang Pintu, Tubuh Pria ini Terpental dan Bentur Besi Material KAI

Sehingga city car ke-2 mengerem mendadak dan diikuti kendaraan lain di belakangnya.

Setelah medium bus L 7580 G yang dikendarai Hadi berhenti, tiba-tiba bus nomor lima, AA 1563 CB plat kuning menabrak dari belakang.

Kemudian, berturut-turut bus ke-6 AE 7010 CM dan bus ke-7 AG 7324 S ikut menabrak dari belakang.

Akibat kejadian ini, lima penumpang di bus nomor empat dan nomor lima luka di bagian kepala.

Ke lima korban, Janarti, Fauziah, Mak Kawit, Mbak Sus, dan Yaminah, dievakuasi ke RSUD dr Iskak.

“Tiga kendaraan di depan saya mengerem mendadak, semuanya harus mengerem mendadak. Setelah berhenti mobil saya ditabrak dari belakang,” sambung Hadi.

Kondisi bus pengangkut karyawan pabrik rokok terlibat tabrakan beruntun di Jalan Pahlawan, Kamis (24/10/2019)
Kondisi bus pengangkut karyawan pabrik rokok terlibat tabrakan beruntun di Jalan Pahlawan, Kamis (24/10/2019) (TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES)

Kebelet Buang Air Kecil di Jalur Pantura, Sopir Truk Lihat Hal Mengerikan Saat Mau Menyapa Temannya

Kronologis MC Dibogem Dua Pria Mabuk di Atas Panggung Orkes Dangdut, Dipicu Perasaan Marah Pelaku

Akibat kejadian ini, empat bus karyawan ini tidak bisa melanjutkan perjalanan karena harus menjalani penyelidikan di Unit Laka Lantas Satlantas Polres Tulungagung.

Sementara itu, para karyawan dipindahkan ke bus lain dan melanjutkan perjalanan ke Kediri.

Kanit Laka Lantas Polres Tulungagung, Iptu Diyon Fitriyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman.

“Yang pasti ada yang teledor dalam kejadian ini. Jika bus terdepan bisa mengindari tabrakan, kenapa yang belakangnya tidak bisa?” Iptu Diyon Fitriyanto.

Iptu Diyon Fitriyanto menuturkan, dalam kasus kendaraan beriringan sangat penting memperhatikan jarak antar kendaraan dan mengatur kecepatan.

Warga Sidoarjo Bakal Punya Tempat Latihan Uji Praktik SIM di Tiap Kecamatan, Begini Kata Kasatlantas

Tabrak Pengendara Honda Supra Fit dan Beat Hingga Tewas, Sopir Truk Bukannya Menolong Malah Kabur

Selain itu, pandangan harus memperhatikan kendaraan yang di depannya.

Seharusnya, saat bus terdepan bisa menghindar, bus-bus yang di belakangnya juga bisa melakukan hal yang sama.

“Kalau yang belakang tidak bisa menghindar, berarti ada yang salah dengan mereka,” sambung Iptu Diyon Fitriyanto.

Kata Iptu Diyon Fitriyanto, menurut saksi, kecepatan iring-iringan bus ini sekitar 50 kilometer per jam.

Padahal seharusnya jalur ini kecepatan maksinal 40 kilometer per jam.

“Untuk pastinya, hasil penyelidikan akan membuktikan berapa kecepatan sebenarnya,” pungkas Iptu Diyon Fitriyanto. (David Yohanes)

Mau Menikahi Pacarnya Akhir Tahun ini, Driver Taksi Online Dibunuh dan Mayatnya Dibuang ke Jalan Tol

Lewati Tikungan Embong Miring, Toyota Avanza Rusak Berat setelah Hantam Truk Fuso Bermuatan Makaroni

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved