Dosen IAIN Madura Mundur Diprotes PMII
Dosen IAIN Madura Mundur dari Dua Jabatan Penting Usai Didemo PMII, Alasan Eko Ariwidodo Tak Terduga
Dosen IAIN Madura Mundur dari 2 Jabatan Penting Usai Didemo PMII, Alasan Eko Ariwidodo Tak Terduga
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
Dosen IAIN Madura Mundur dari 2 Jabatan Penting Usai Didemo PMII, Alasan Eko Ariwidodo Tak Terduga
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dosen Filsafat Institut Agama Islam Negeri / IAIN Madura, Pamekasan, Eko Ariwidodo akhirnya buka suara terkait alasannya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Rumah Jurnal dan Sekretaris Senat IAIN Madura.
Telebih, pengunduran diri dari dua jabatan yang diemban Eko Ariwidodo tersebut terjadi, setelah dia menyatakan damai, usai bersitegang dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Komisairat IAIN Madura.
Menurut Eko Ariwidodo, pengunduran diri dari Ketua Rumah Jurnal dan Sekretaris Senat IAIN Madura, dua jabatan yang diembannya tersebut sebenarnya sudah sejak lama diinginkannya.
Namun pihaknya saat itu masih menunggu momen dan waktu yang tepat.
"Keinginan saya untuk mengundurkan diri menjadi Sekretaris Senat di IAIN Madura itu sebelum peristiwa tersebut terjadi, sudah ada keinginan untuk keluar, tapi nunggu momen yang pas," ujarnya, ketika ditemui TribunMadura.com di ruang kerjanya, Selasa (26/11/2019) petang.
• BREAKING NEWS - Dosen IAIN Madura Mengundurkan Diri, Jawab Tuntutan Protes Aktivis PMII
• Sewa Toyota Calya Milik Driver Taksi Online Surabaya, Calon Kades di Sampang Hilang Usai Coblosan
Sementara alasan dirinya mengundurkan diri menjadi Sekretaris Senat di IAIN Madura karena Eko Ariwidodo merasa kurang pas untuk mengemban amanah tersebut.
"Jadi saya mengundurkan diri tanpa paksaan dari mana pun, melainkan keinginan pribadi saya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan permasalahan saya dengan teman-teman PMII," tegasnya.
Tidak hanya itu, pengunduran diri dari Sekretaris Senat juga sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang telah diperbuat.
"Kalau saya terus terang dalam lubuk hati saya yang dalam, saya masih sayang di jabatan sekretaris senat itu," ucapnya.
Eko Ariwidodo menyebut, langkah pengunduran diri yang diambil tersebut merupakan langkah terbaik.
Apalagi semuanya juga demi kebaikan kampus IAIN Madura ke depan.
"Terkait mengundurkan diri sebagai Ketua Rumah Jurnal di IAIN Madura ini juga sebagai pertanggungjawaban saya terhadap apa yang telah saya perbuat. Dan saya merasa ini langkah terbaik yang harus saya ambil," tandasnya.
• KRONOLOGI SEBENARNYA Dosen IAIN Madura Robek dan Buang Simbol PMII ke Tong Sampah: Ada Anggota Baru
• AHY Mendadak Ketemu Wagub Emil Dardak di Surabaya, Waketum Demokrat Tanya Peta Pilkada 2020 di Jatim

Eko Ariwidodo yakin, setelah dirinya mundur dari Ketua Rumah Jurnal, akan ada orang lain yang pantas untuk menggantikan posisinya tersebut.
"Saya merasa ada teman partner saya di rumah jurna yang bisa mengikuti ritme saya dalam bekerjan. Saya rasa beliau bisa menggatikan posisi saya, yakni Dr Erry Heriyanto selaku Sekretaris Rumah Jurnal. Beliau bisa menggantikan posisi saya," sarannya.
Meski demikian, Eko Ariwidodo mengaku tida tidak keberatan jika dirinya dibutuhkan untuk dimintai pertimbangan atau saran berkaitan dengan pengembangan jurnal di IAIN Madura.
"Karena jurnal di IAIN Madura ini salah satu jurnal kiblatnya di Madura. Kami punya dua jurnal yang sudah mendapatkan akreditasi nasional," ungkapnya.
Ditegaskan Eko Ariwidodo, bahwa diri resmi menyatakan mundur dari jabatan Ketua Rumah Jurnal dan Sekretaris Senat di IAIN Madura adalah per Selasa (26/11/2019) hari ini.
Bahkan surat pengajuan pengunduran diri yang ditujukan kepada Rektor IAIN Madura, sudah ia kirim sejak 20 November 2019 lalu.
"Saya kirim langsung surat pengunduran diri dari dua jabatan saya itu kepada Rektor IAIN Madura dan ditandatangani di atas materai," tegasnya.
• Digeber 120 KM/Jam, Toyota Avanza Ringsek dan Kecelakaan di Jalan Tol Gempol - Pasuruan ( Gempas )
• Remaja Sedang Buang Air Kecil di Dekat Irigasi, Kaget Melihat Sosok Tergeletak di Parit Tanpa Celana

Eko Ariwidodo juga menegaskan, bahwa tidak ada paksaan dari pihak mana pun saat dirinya mengambil keputusan mundur. Baik dari Rektorat IAIN Madura mapun dari mahasiswa, dalam hal ini aktivis PMII Komisariat IAIN Madura.
"Saya legowo kehilangan dua jabatan saya itu. Selain itu, saya juga menghargai tuntutan kawan-kawan PMII. Saya pikir ini keputusan yang tepat yang saya ambil," tandasnya.
Selain itu, Eko Ariwidodo mengaku dirinya tidak ada maksud dan niat ingin terkenal atau namanya tercemar dalam permasalahan ini.
Sebab pihaknya tidak punya kepentingan apapun di Kampus IAIN Madura, Pamekasan.
"Saya disini ( IAIN Madura ) tidak punya kepentingan apa pun. Saya bukan pejabat penting disini, tapi saya ingin memberikan kontribusi di kampus tercinta ini," pungkasnya.
• Dosen IAIN Madura Diduga Lecehkan Simbol PMII, Ratusan Aktivis Geruduk Kampus Minta Dosen EA Dipecat
• Mencuri Motor Honda Vario di Sidoarjo, Remaja Pasuruan ini Tewas Dihajar Warga, Tiga Temannya Kabur
• Pria ini Temukan Benda Tak Terduga Saat Menggali Tanah, Awalnya Ingin Tanam Pohon Alpukat di Lahan
