Berita Bojonegoro
Sering Berusaha Bunuh Diri, Wanita Muda Tewas Terlindas Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
Nurul Fitria (25) tersambar KA di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kabupaten Bojonegoro.
Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Nurul Fitria (25) tersambar KA di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kabupaten Bojonegoro
TRIBUNMADURA.COM, BOJONEGORO - Seorang perempuan ditemukan tewas terlindas rel kereta api di KM 148+7/8 Jalur hulu, Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (29/12/2019) sekitar pukul 12.00 WIB.
Perempuan tersebut diketahui bernama Nurul Fitria (25), warga Dusun Trasah, Desa Bayemgede, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro.
Data yang dihimpun kepolisian, kereta api barang Limas Priuk Cargo jurusan Jakarta - Surabaya itu, dimasinisi Didik A, warga Perum Pasar Pjka Turi Surabaya.
• Kelakuan Ayah Mertua Lamongan Bikin Menantunya Curiga, Perbuatannya di Kebun Tetangga Tak Tertebak
• Sejumlah Jalan di Kota Malang Dialihkan hingga Ditutup Total saat Malam Tahun Baru, Cegah Kemacetan
• Sejumlah Anak Dikubur Orang Tuanya di Tanah, Ada Ritual yang Dipercaya saat Gerhana Matahari Cincin
Saat di lokasi, kereta tidak dapat menghentikan lajunya, meski terdapat seorang perempuan yang yang sedang tidur di rel.
Setelah menghantam korban yang diketahui sudah bersuami itu, masinis langsung menghubungi security stasiun KA Baureno, kemudian dilaporkan ke Polsek Baureno.
"Ya jadi dari hasil laporan perempuan itu sengaja tidur di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu," kata Kapolsek Baureno, AKP Marjono.
"Akhirnya ditabrak kereta," sambung dia.
Dia menjelaskan, setelah mendapat informasi petugas langsung datang melakukan pertolongan dan mengevakuasi korban.
• Jelang Pilkada Sumenep 2020, Sekretaris DPW PKB Jatim Sampaikan Wejangan untuk Kader dan Kandidat
• BREAKING NEWS - 226 Kepala Desa Terpilih pada Pilkades Serentak Sumenep 2019 Dilantik Hari ini
Polisi juga melakukan olah TKP atas peristiwa tersebut.
Dari data yang ada, korban diketahui kerap berupaya bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya ke kereta.
Namun, upaya tersebut tak berhasil karena masyarakat yang mengetahui, menggagalkannya.
"Sering berupaya bunuh diri di rel kereta, tapi gagal terus selama ini," ucap AKP Marjono.
"Saat ini jenazah kita bawa ke RSUD untuk divisum. Nanti akan diserahkan ke keluarganya," pungkasnya.(nok)
• Libur Sekolah, Pengunjung Museum 10 Nopember Surabaya Meningkat hingga 1000 Orang Per Hari
• Terungkap Penyebab Rumah Kontrakan di Surabaya Terbakar, Keterangan Saksi Berbeda dari Dugaan Polisi
Wanita Tersambar Kereta Api
Seorang wanita bernama Deasy Widiyanti (37) tewas seketika setelah dihantam KA Mutiara Timur jurusan Banyuwangi-Surabaya.
Korban tertabrak KA Mutiara Timur saat melintas di perlintasan KA Mayangkara, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Kamis (26/12/2019).
Sebelum meregang nyawa, tampak ada beberapa keanehan yang ditunjukkan korban sebelum tubuhnya dihempas KA Mutiara Timur.
Korban seakan tidak menggubris sama sekali kedatangan KA yang ditandai suara bising dari suara klason dan lokomotif kereta.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda Arie Pranoto akhirnya menjawab keanehan gelagat korban yang bernasib nahas itu.
Ipda Arie Pranoto mengungkapkan, korban merupakan seorang difabel yang mengalami kekurangan dalam aspek pendengaran atau tunarungu.

• Propam Polres Pamekasan Lakukan Sidak ke Pospam Tahun Baru, Periksa Satu Persatu Kelengkapan Anggota
• Inilah 9 Poin Penandatanganan Pakta Integritas Kandidat Pilkada Sumenep 2020 dari DPC PKB Sumenep
"Intinya dugaannya tunarungu," kata Ipda Arie Pranoto saat dihubungi TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ), Kamis (26/12/2019).
"Ini kami masih mengambil informasi dari pihak keluarga," sambung dia.
Menurut Ipda Arie Pranoto, berdasarkan informasi yang dihimpun, korban dulu sempat mengenyam bangku sekolah luar biasa (SLB) di kawasan Bendul Merisi, Kota Surabaya.
"Dia mantan sekolah di SLB dekat situ, di bendul berisi, mantan atau pernah sekolah di situ. Dia sudah tua," tuturnya.
Tak pelak, fakta tersebut menjawab beberapa keanehan yang sempat muncul dari beberapa saksi mata yang melihat korban meregang nyawa dihempas KA.
"Intinya korban jalan dari dalam wilayah pasar mau nyebrang ke rel KA mau ke jalan raya," kata dia.
"Saat bersamaan ada KA mau lewat ya diteriaki kan gak dengar," pungkasnya.
• Para Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep dari PKB Tandatangani Pakta Integritas Annahdliyah
• Induk Motor Sumenep Gelar Balapan Sambil Beramal, Diikuti Sejumlah Pembalap Lokal hingga Luar Daerah