Berita Bojonegoro
Tak Mau Lapaknya Digusur, Puluhan PKL Bojonegoro Tuntut Janji Bupati Anna Muawanah sebelum Menjabat
Puluhan pedagang kaki lima menuntut Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menepati janjinya saat kampanye sebelum menjabat.
Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Puluhan pedagang kaki lima menuntut Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menepati janjinya saat kampanye sebelum menjabat
TRIBUNMADURA.COM, BOJONEGORO - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) seputar Alun-alun Bojonegoro mendatangi kantor DPRD Bojonegoro, Senin (30/12/2019).
Para PKL berjumlah 25 orang itu biasa beroperasi di Jalan Hasyim Ashari, Jalan Pahlawan, dan Jalan Imam Bonjol.
Mereka datang ke kantor DPRD Bojonegoro untuk mengadu atas rencana penggusuran yang dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro.
• 4 Shio Diramalkan Sial dan Ciong Sepanjang 2020, Termasuk Shio Paling Beruntung ini: Tips Cara Atasi
• Tabrak 7 Sepeda Pancal PNS ini Malah Senyum-senyum, Lalu Tahu Korban Tewas Emak-emak Malah Selfie
• Hujan Intensitas Tinggi Guyur Bojonegoro, Jalan Penghubung 2 Dusun Longsor, Mobil Tak Bisa Melintas
Ketua PKL Seputar Alun-alun Bojonegoro, Sumarjo mengatakan, para PKL diminta untuk segera meninggalkan lokasi jualan karena sudah mendapat surat peringatan kedua.
Dia menilai, penggusuran PKL di sekitar Alun-alun Bojonegoro ini bertolak belakang dengan apa yang dijanjikan Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, saat kampanye sebelum menjabat.
"Kami sudah dapat surat dari Satpol PP untuk meninggalkan lokasi jualan," ujarnya kepada wartawan.
Sumarjo menjelaskan, ada sekitar 179 PKL yang kini menunggu realisasi janji Bupati Anna Muawanah saat kampanye 2018 lalu.
Kata dia, tujuh janji Anna Muawanah yaitu, tidak akan menggusur PKL, tidak memindah PKL, memundurkan pagar 2 meter ke belakang untuk PKL.
• Car Free Night Tidak Digelar di Surabaya, Warga Diimbau Tak Berlebihan Merayakan Malam Tahun Baru
• Karaoke Maxi Brillian Kembali Disegel Satpol PP Kota Blitar Kedua Kalinya Sejak Menang Gugatan
Lalu, lapangan tenis yang kurang berfungsi diberikan untuk PKL, pagar besi depan masjid tinggal buka klik, memberikan diklat, dan studi banding ke Singapore.
"Semua janji itu ternyata tidak terealisasi alias ingkar, dan sekarang mau digusur," ungkap dia.
"Kalau disuruh pergi, pasti sepi lagi pengunjungnya. Kita mau makan apa," terangnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto menyatakan, akan segera memfasilitasi para PKL untuk bertemu dengan Pemkab Bojonegoro.
"Kita akan fasilitasi, Pemkab maunya alun-alun Bojonegoro ini tertib, sementara PKL maunya jualannya laris. Ini yang harus dicarikan solusi," ucap Sukur.
Sementara itu, Sekda Tuban, Nurul Azizah menegaskan, pihak pemkab tidak ada yang menggusur untuk para PKL.
• Malam Tahun Baru, Polres Sampang Buru Pengendara Pemakai Knalpot Brong, Siap Beri Sanksi Tegas
• Empat Anggota Dewan Dilaporkan Warga Blitar ke Polisi, Diduga Terlibat Penipuan Sertifikat Tanah