Berita Malang
Kesadaran Masyarakat terhadap Lingkungan Disorot, 1,5 Ton Sampah Ditemukan di Kawasan Gunung Bromo
Banyaknya sampah yang terkumpul di kawasan wisata Gunung Bromo dinilai sebagai bentuk kurang sadarnya masyarakat terhadap lingkungan.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Banyaknya sampah yang terkumpul di kawasan wisata Gunung Bromo dinilai sebagai bentuk kurang sadarnya masyarakat terhadap lingkungan
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat adanya lonjakan sampah yang dibuang wisatawan di kawasan wisata Gunung Bromo selama libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Pada aksi bersih-bersih Gunung Bromo yang dilaksanakan 4 Januari lalu, 1,5 ton sampah berhasil dikumpulkan BB TNBTS.
Kabag Tata Usaha BB TNBTS, Novita Kusuma menjelaskan, 1,5 ton sampah itu adalah akumulasi selama 24 Desember 2019 hingga 4 Januari 2020.
• Penyebab Tayangan Drama Korea Crash Landing on You Hiatus, Penayangannya Diganti dengan Episode ini
• Semua Kendaraan Dilarang Melintas ke Kawasan Gunung Bromo Mulai 23 Januari hingga 25 Februari 2020
• Shelter dan Sarana Peribadatan Siap Dibangun Pemprov Jatim di Kawasan Penanjakan Gunung Bromo
Sampah-sampah itu, kata dia, tersebar di semua kawasan wisata Gunung Bromo, mulai dari Lautan Pasir, Bukit Teletubbies, hingga penanjakan.
“Kalau dirata-rata berarti ada 10 kilogram sampah yang dibuang di kawasan wisata Bromo per titiknya,” ujar Novita, Minggu (5/1/2020).
Novita Kusuma menyebut, banyaknya sampah yang terkumpul adalah bentuk kurang sadarnya masyarakat terhadap lingkungan.
Padahal, kata dia, BB TNBTS telah memberikan larangan wisatawan untuk membuang sampah sembarangan dan menjaga kelestarian gunung suci bagi Suku Tengger itu.
“Meski begitu, kami terus edukasi masyarakat dengan mengimbau supaya membuang sampahnya di luar kawasan wisata,” ujarnya.
Novita mengatakan, BB TNBTS rutin membersihkan kawasan wisata Gunung Bromo dengan menggandeng komunitas, seperti Forum Sahabat Gunung (FSG) dan TLCI Bromo Chapter.
Selain itu, BB TNBTS juga menggagas Bromo Clean Challenge sebagai pelecut agar wisatawan tak membuang sampah sembarangan.
“Namun mungkin kesadaran wisatawan masih kurang,” kata dia.

• TNBTS Terapkan Aturan Booking Tiket, Wisatawan yang Liburan ke Gunung Bromo Harus Beli Tiket Online
• Pemprov Jatim Bakal Sediakan Kereta Gantung di Gunung Bromo, Mudahkan Wisatawan Nikmati Sunrise
Kendaraan Bermotor Dilarang Masuk ke Kawasan Gunung Bromo
BB TNBTS menerapkan Car Free Month atau bulan bebas kendaraan di seluruh kawasan wisata Gunung Bromo.
Penerapan Car Free Month di seluruh kawasan wisata Gunung Bromo akan diberlakukan pada 23 Januari hingga 25 Februari 2020.
Aturan ini untuk menghormati perayaan Wulan Kepitu (bulan ketujuh), yang merupakan bulan suci bagi Suku Tengger.
“Kembali kepada kesederhanaan," ujar Kepala BB TNBTS, John Kennedie, Sabtu (4/1/2020).
"Sehingga terjadi keselarasan alami yang jauh dari hiruk pikuk asap kendaraan bermotor,” sambung dia.
• Pedagang Mainan Anak-Anak di Nganjuk Nyambi Jualan Pil Koplo, Diringkus Polisi di Rumah Kostnya
• Ada Fenomena Frost atau Embus Upas, Gunung Bromo Makin Banyak Diminati Wisatawan
Saat car free month, semua jenis kendaraan tidak boleh melintas di Lautan Pasir Tengger dan bukit Teletubbies.
Aturan itu berlaku di seluruh pintu masuk mulai dari Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Lalu, ada pintu masuk di Coban Trisula Jemplang, Kabupaten Malang.
Kemudian, pintu masuk Dingklik Penanjakan, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
John mengatakan, selama Wulan Kepitu, aktivitas di kawasan Gunung Bromo tetap berlangsung, namun menggunakan kuda, berjalan kaki dan sepeda.
“Namun berbeda apabila ada kegiatan pemerintah atau emergency,” ujar dia.

Ia menambahkan, kebijakan car free month diambil bersama dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan pada 4 Mei 2019 silam di Probolinggo.
Dalam rapat itu, semua stakeholder terlibat termasuk Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, paguyuban kuda hingga paguyuban jeep.
“Semua sepakat bahwa ini dalam rangka menghormati Wulan Kepitu bagi suku Tengger,” tutupnya.
Sebagai informasi, Wulan Kepitu adalah bulan suci bagi Suku Tengger.
Saat Wulan Kepitu, Suku Tengger biasanya melakukan puasa penuh atau “puasa mutih”.
Tujuannya adalah untuk menahan godaan dan nikmat duniawi serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
• FAKTA Mengejutkan Para Bandar Sabu Sampang, Modus Robin Hood hingga Bantu Warga dari Pendapatannya
• 6 FAKTA Satu Keluarga Bandar Sabu Banyuates Sampang Ditangkap, Sosok Pelaku hingga Wilayah Target