Berita Bangkalan

Menteri Pertanian Pangkas Alokasi Pupuk Bersubsidi Hingga 50 Persen, Wilayah Madura Mulai Bergejolak

Menteri Pertanian memangkas alokasi pupuk bersubsidi hingga 50 persen, wilayah di Madura ulai bergejolak menyikapi kebijakan tersebut

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/AHMAD FAISOL
Petani di Desa Bilaporah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan mengambil tanaman padi untuk ditanam di sawah miliknya, Selasa (14/1/2020). Petani belum mendengar pengurangan alokasi pupuk di tahun ini oleh Menteri Pertanian. 

"Saat ini mungkin masih belum bergejolak karena para petani belum membutuhkan pupuk. Sudah masuk masa tanam pertama, masih proses membajak,' ujarnya.

Abd Azis merasa heran karena Jatim selama ini selalu menjadi lumbung padi nasional. Pengurangan jatah pupuk bisa mengurangi produksi pertanian.

Padahal, lanjut Azis, upaya swasembada pangan tengah dicanangkan dalam visi dan misi Bupati Bangkalan RK Abd Latif Amin Imron.

"Tentunya kami kawal, khususnya di bidang pertanian. Kami sudah memanggil Dinas Pertanian dan distributor. Diharapkan, ada suatu formula sebagai antisipasi jika nanti terjadi kelangkaan pupuk," tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan Puguh Santoso mengungkapkan, berkurangnya pupuk di Bangkalan ini tentunya terkait pengalokasian pupuk secara nasional di Jatim berkurang di tahun ini.

"Asumsi saya, berkurangnya alokasi pupuk disebabkan adanya pembukaan lahan-lahan baru. Sehingga berpengaruh ke alokasi di Jatim. Tapi ini masih kemungkinan," ungkapnya.

Selain itu, dijelaskan Puguh, musim penghujan yang harusnya turun di Oktober 2019 berpengaruh terhadap luas area tanam.

"Karena musim penghujan mundur, serapan pupuk di Bangkalan dinilai kecil. Hal itu bisa menjadi salah satu indikator bahwa kebutuhan pupuk di Bangkalan tidak banyak karena mundurnya musim hujan," jelasnya.

Terkait potensi kelangkaan pupuk, Puguh menilai hal itu tidak harus terjadi. Ia memastikan akan menempuh langkah konkrit ketika kebutuhan pupuk meningkat di Januari 2020.

Jika kebutuhan di Januari membludak atau melebihi kebiasaan, lanjut Puguh, pihaknya akan menyedot jatah pupuk di Februari.

"Begitu juga seterusnya. Jika di bulan terakhir ada kekurangan, kami akan ajukan kekurangan pupuk. Terpenting para petani tidak mberok (teriak)," tegasnya.

Dofir (50), petani asal Desa Jaddih Kecamatan Socah mengaku belum mendengar terkait berkurang alokasi pupuk di Kabupaten Bangkalan.

"Bagaimana nanti jadinya?. Selama ini pupuk begitu mudah kami dapatkan," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved