Nenek Madura Dianiaya Keluarga

Diduga Berebut Tanah Warisan, Nenek Madura Dianiaya Keluarganya sampai Tersungkur ke Tanah

Kasus penganiayaan yang menimpa nenek Madura itu berawal dari tanah warisan orang tuanya.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
germistoncitynews.co.za
ilustrasi - Diduga Berebut Tanah Warisan, Nenek Madura Dianiaya Keluarganya sampai Tersungkur ke Tanah 

Kasus penganiayaan yang menimpa nenek Madura itu berawal dari tanah warisan orang tuanya

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Anak Sumari (67), Matkarim (37) mengungkapkan, awal mula kasus penganiayaan yang dialami sang ibu ( nenek Madura ) lantaran perebutan warisan.

Matkarim menceritakan, sang kakek, Alm Matsintet memberikan warisannya kepada nenek Madura.

Saat itu, nenek Madura diberikan warisan berupa tanah seluas satu hektare.

BREAKING NEWS - Nenek Madura Dianiaya Keluarganya Sendiri, Kasus Berawal dari Masalah Sepele

Pulang Nonton Arema FC Vs Persija Jakarta, Aremania asal Wagir ini Alami Hal Mengerikan di Jalanan

Janda Ibu Kost Tewas Misterius, Banyak Pembuluh Darah Tubuh yang Pecah, Gegerkan Warga Tulungagung

Namun, keputusan memberikan tanah warisan itu mendapat pertentangan dari saudara nenek Madura, Mulyadi.

Menurut Matkarim, sang paman tidak terima jika tanah warisan milik ayahnya diberikan kepada nenek Madura itu.

"Jadi kakek saya dulu menyampaikan kepada anak-anaknya," ujar Matkarim kepada TribunMadura.com, Minggu (16/2/2020).

"Dia berkata tentang siapa pun yang merawat kakek saya hingga meninggal, maka dia akan dapat warisan tanah dengan lebar satu hektare itu," jelasnya.

Namun, Mulyadi tidak terima dengan tanah yang sudah diwariskan kepada nenek Madura.

Bahkan, Mulyadi mengaku bahwa tanah warisan itu dulunya telah digadaikan.

Rayakan Valentine di Kamar Kos, Pasangan Bukan Suami Istri Diciduk Satpol PP, Ada Kondom Bekas Pakai

Download Drama Korea Crash Landing on You Bahasa Indonesia Lengkap, Episode Terakhir Malam ini

Ia juga bersikukuh jika dirinya lah yang menebus tanah warisan itu.

"Padahal yang menebus tanah itu adalah kakek saya sendiri bukan Mulyadi," ungkap dia.

"Sehingga sampai saat ini kakak dari ibu saya itu tidak terima," tutur Matkarim.

Lebih lanjut, Matkarim mengaku sudah melaporkan kasus penganiayaan itu kepada Polsek Robatal.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved