WASPADA, Perokok Jadi Sasaran Empuk Virus Corona yang Sudah masuk di Indonesia, Begini Penjelasannya

ternyata ada tipe gaya hidup yang mudah terserang virus corona. Satu di antaranya adalah mereka yang perokok rentan terkena virus corona.

Editor: Aqwamit Torik
Shutterstock.com
Ilustrasi asap perokok 

Beberapa waktu lalu, para ahli penyakit paru-paru melakukan riset terkait dengan penyebaran virus corona.

Para ahli tersebut mengatakan bahwa mungkin ada hubungan antara merokok dan pengembang komplikasi dari virus corona.

Hal tersebut dikarenakan dalam penilitian mereka lebih menjelaskan siapa yang paling rentan terhadap penyakit virus corona ini.

Dikutip dari Telegraph, volume besar data yang sekarang dirilis oleh para peneliti, menunjukkan pola yang jelas di antara mereka yang jatuh sakit karena penyakit tersebut.

Sebuah analisis baru dari 8.000 kasus pertama virus corona yang dilakukan oleh para peneliti di China dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa pria lebih mungkin didiagnosis dengan penyakit ini, lebih cenderung memiliki gejala yang paling parah, seperti pneumonia, dan lebih mungkin mati.

Jalan Nasional di Jember Ambles, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Dua Pekan ke Depan

Pria Tulungagung Tewas Lompat dari Lantai 3 Kantornya, Perusahaan Tempatnya Bekerja Beri Santunan

Salah satu alasan bias terhadap laki-laki mungkin karena para lelaki di China perokok berat.

Analisis ini dipublikasikan karena semakin memburuknya virus corona yang tengah dialami di seluruh dunia.

Analisis pasien China dan AS menunjukkan bahwa laki-laki jauh lebih mungkin terinfeksi Covid-19, dengan 55 persen kasus yang dikonfirmasi di antara laki-laki.

Ini juga menunjukkan bahwa pria cenderung menderita komplikasi yang lebih serius - 61,5 persen dari mereka yang didiagnosis dengan pneumonia paling parah adalah pria.

Dan tingkat fatalitas kasus untuk pria lebih dari tiga kali lebih tinggi daripada wanita - 4,45 persen pria meninggal, dibandingkan dengan 1,25 persen pasien wanita, penelitian menemukan -.

Menjadi pria yang lebih tua adalah risiko khusus, penelitian menunjukkan, karena hampir 10 persen pasien pria berusia di atas 60 tahun dalam penelitian meninggal.

Alasan mengapa pria lebih rentan terhadap penyakit tidak sepenuhnya dipahami.

Akan tetapi ini telah menjadi kasus dalam dua wabah virus corona sebelumnya - sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut (SARS) -.

Beberapa peneliti mengatakan itu bisa sampai ke apa yang digambarkan WHO sebagai "keuntungan biologis yang melekat" pada perempuan.

Namun, bisa jadi karena faktor gaya hidup, terutama merokok.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved