Berita Surabaya

Tetangga Kaget Temukan Nenek Surabaya Meninggal di Kamar Kos, Sebut Korban Baru Saja Terima Tamu

Tetangga korban sempat melihat nenek itu menerima seorang tamu di kamar kosnya sebelum ditemukan meninggal dunia.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
indianexpress.com
ilustrasi - Tetangga Kaget Temukan Nenek Surabaya Meninggal di Kamar Kos, Sebut Korban Baru Saja Terima Tamu 

Tetangga korban sempat melihat nenek itu menerima seorang tamu di kamar kosnya sebelum ditemukan meninggal dunia

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Seorang nenek berusia 84 tahun berinisial KSR ditemukan tak bernyawa, Selasa (10/3/2020) pagi.

Nenek itu ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya di Jalan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.

Korban pertama kali ditemukan meninggal dunia oleh tetangga kosnya.

Reaksi Taeyeon Girls Generation saat Tahu Sang Ayah Meninggal, SM Entertainment Ungkap Keadaannya

Barang Dagangannya Belum Laku ke Pembeli, Pengedar Sabu asal Sokobanah Sampang Ditangkap Polisi

Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Selama Dua Hari, Penutupan Dilakukan Mulai 25 - 26 Maret 2020

Menurut saksi, korban sempat menerima tamu untuk memijat di dalam kamar kosnya.

Setelah tamu tersebut pergi, korban ditemukan tak bernyawa di dalam kamar kos.

"Ya tadi taunya pas saya mau masuk tukar uang, lalu kok gak disahuti," kata seorang saksi bernama Indah, Selasa (10/3/2020).

"Terus saya masuk ternyata sudah tergeletak di kasur," sambung dia.

Karena panik, warga setempat akhirnya melapor kejadian itu ke polisi.

Kanit Reskrim Polsek Tandes, Ipda Gogot Purwanto membenarkan penemuan jenazah perempuan 84 tahun itu.

"Iya benar," kata Ipda Gogot Purwanto.

"Kalau informasi warga memang tadi sempat ada tamu mijit," sambung dia.

ilustrasi penemuan mayat
ilustrasi penemuan mayat (twentytwowords)

Penyebab Ayah Taeyeon Girls Generation Meninggal, Berpulang saat Idol SM Entertainment Ulang Tahun

Sanksi dan Hukuman Menunggu Kepala Desa di Sampang yang Terbukti Tak Tepat Gunakan Dana Desa

"Karena korban terkenal sebagai tukang pijet capek," tambahnya.

Ipda Gogot Purwanto memastika jika tidak ada benda berharga milik korban yang hilang.

Pihak kepolisian menduga jika korban meninggal dunia karena sakit.

"Saat tim inafis dan kami melakukan olah TKP, tidak ditemukan benda berharga yang hilang," kata dia.

"Dugaan sementara mengarah pada penyakit jantung," tambah Ipda Gogot Purwanto.

"Korban saat ini dibawa ke RSUD Dr Soetomo. Juga tadi diperiksa inafis tidak ada tanda kekerasan sama sekai," tambahnya.

Di sekitar jenazah korban, polisi menemukan obat-obatan, daster, dan pakaian.

BREAKING NEWS - Oknum Teller Bank di Sumenep Madura Ditangkap Kejaksaan Negeri Sumenep

Kapolsek Pamekasan AKP Puryanto Dimutasi, Sosok Penggantinya Pernah Jabat Kapolsek Galis Bangkalan

Nenek Terperosok ke Sungai

Seorang nenek bernama Sateni, Kecamatan Sukun, Kota Malang meninggal dunia dengan cara mengenaskan.

Nenek berusia 87 tahun itu meninggal dunia setelah terperosok di kamar mandi.

Ia kemudian terjatuh ke bantaran sungai yang berada tepat di belakang rumahnya.

Kasubbag Humas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni mengatakan, kejadiannya sendiri terjadi sekitar pukul 03.30.

"Saat itu anak korban mendengar suara gemuruh yang ada di belakang rumah," kata Iptu Ni Made Seruni Marhaeni kepada TribunJatim.com ( grup TribunMadura.com ), Selasa (11/2/2020).

"Dikiranya ada kejadian tanah longsor. Namun saat melihat ke lokasi asal suara, anak korban melihat ibunya sudah ada di bawah," lanjutnya.

"Korban sudah di tepian sungai dengan posisi tubuh miring ke kanan," sambung dia.

Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga langsung memanggil warga sekitar dan menghubungi polisi.

"Saat kita datang diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," tambahnya.

Dirinya menduga penyebab kejadian itu karena korban kurang berhati hati saat berada di kamar mandi.

"Sehingga korban terperosok kemudian terjatuh ke bantaran sungai yang ada di bawah kamar mandinya," ungkap dia.

"Kamar mandi korban dan bantaran sungainya sendiri memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 5 meter," bebernya.

Namun, pihak keluarga meminta jenazah korban segera dimakamkan.

"Pihak keluarga sudah ikhlas menerima kematian korban," katanya.

"Sehingga menolak adanya visum maupun otopsi dan meminta korban untuk segera dimakamkan," pungkasnya.

PT Persebaya Indonesia Menang Gugatan Wisma Persebaya, Teriakan Wani Menggema di Ruang Sidang PN

Napi Lapas Klas IIA Pamekasan Dilatih Mengolah Lahan Pertanian dan Peternakan, Kembangkan Ekonomi

Bea Cukai Madura Ajak Disperindag Pamekasan Kolaborasi Tingkatkan Ekspor Komoditas IKM di Madura

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved