Berita Pamekasan
Kakanwil Kemunkumham Jatim Resmikan Sarana Asimilasi dan Edukasi di Lapas Klas IIA Pamekasan
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Klas IIA Pamekasan, Madura melaunching 'Sarana Asimilasi dan Edukasi', Selasa (17/3/2020).
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Klas IIA Pamekasan, Madura melaunching 'Sarana Asimilasi dan Edukasi', Selasa (17/3/2020).
Lokasi Sarana Asimilasi dan Edukasi ini berada di belakang Kantor Lapas Pamekasan.
Saat prosesi launching berlangsung, dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemunkumham Jawa Timur (Jatim), Krismono dan didampingi oleh Kepala Lapas Pamekasan, M. Hanafi.
Usai melaunching, Krismono beserta jajarannya langsung berkeliling di lokasi Sarana Asimilasi dan Edukasi.
• Kehidupan Pelaku Cabul Sejenis Bergaya Seperti Perempuan Sejak SD, Ada Trauma dan Masa Lalu Kelam
• Bangkalan Masih Aman dari Virus Corona, Masjid Agung Tetap Ramai dan Pemohon SIM Tidak Berkurang
• Pembebasan Lahan Tahap Kedua Hampir Rampung, Pembangunan Stadion Baru di Sampang Mulai 2021
Pantauan TribunMadura.com, di lokasi Sarana Asimilasi dan Edukasi ini terdapat berbagai macam usaha, mulai dari beternak kambing, sapi, lele, ayam dan bertani padi.
Sarana Asimilasi dan Edukasi tersebut diresmikan dengan nama 'Nato Farm Camp'.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Krismono mengapresiasi inovasi yang dicetuskan Lapas Pamekasan ini.
Pihaknya menilai, adanya Sarana Asimilasi tersebut merupakan terobosan baru yang sangat luar biasa.
Krismono juga menjelaskan, Sarana Asimilasi ini dikhususkan untuk warga binaan yang sudah lolos persyaratan khusus dan sudah terseleksi, baik melalui assesment, sidang TPP hingga mendapat surat keputusan dari kantor wilayah.
"Tempat Asimalisi ini adalah pembinaan lanjutan yang dilakukan di luar lembaga pemasyarakatan yang standar pengamanannya sudah minimum security," kata Krismono kepada TribunMadura.com.
Krismono juga mengutarakan, para keluarga warga binaan yang hendak berkunjung ke tempat ini, nantinya juga bisa menginap.
Namun hal itu bisa diwujudkan apabila kondisi tempatnya memungkinkan.
Untuk ketentuan itu, pihaknya mengaku masih akan melakukan koordinasi lebih lanjut.
"Kalau tidak memungkinkan ya tidak bisa juga dilakukan karena tempatnya ini juga masih sangat terbatas sekali," ujarnya.