Berita Terkini Sampang

Kemarau Basah, Kasus Kebakaran di Sampang justru Naik Tajam Dibanding Tahun Sebelumnya

Musim kemarau basah di Kabupaten Sampang, Madura pada tahun ini ternyata tidak menjamin angka kebakaran menurun

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
KEBAKARAN MENINGKAT - Sejumlah anggota Pemadam Kebakaran di Kabupaten Sampang, Madura saat memadamkan api. Musim kemarau basah di Kabupaten Sampang, Madura pada tahun ini mengalami peningkatan signifikan kasus kebakaran dibanding tahun sebelumnya, Kamis (9/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama 

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Musim kemarau basah di Kabupaten Sampang, Madura pada tahun ini ternyata tidak menjamin angka kebakaran menurun. 

Malah justru terjadi peningkatan signifikan kasus kebakaran dibanding tahun sebelumnya. 

Ironisnya, sebagian besar kebakaran dipicu oleh keteledoran warga saat membakar sampah.

Kasi Operasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Daerah (Damkar) Sampang, Maftuh Fathurrahman, menyebutkan sejak Januari hingga September 2025 telah terjadi 89 kasus kebakaran di berbagai wilayah.

"Bulan Agustus tercatat 30 kasus dan September bahkan naik menjadi 34 kasus," ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Baca juga: Kebakaran SDN Potoan Daya 2 Pamekasan Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Ditafsir Rp300 Juta

Selain kebakaran, petugas juga menangani 138 kasus nonkebakaran, mulai dari penyelamatan hewan, evakuasi korban, hingga penanganan situasi darurat lainnya.

Dari sebaran wilayah, Kecamatan Kota menjadi daerah dengan kasus terbanyak, mencapai 167 kejadian, disusul Kecamatan Ketapang dengan 37 kasus.

"Khusus di daerah kota, titik rawan kebakaran berada di Desa Tanggumong dan Kelurahan Rongtengah, terutama di sekitar Jalan Pajudan dan Perumahan Safira," terangnya.

Ia menuturkan, penyebab dominan kebakaran tahun ini berasal dari aktivitas warga yang membakar sampah atau membuka lahan baru tanpa pengawasan.

Saat kondisi angin kencang, api mudah merambat ke bangunan atau lahan sekitar.

Berdasarkan catatan Damkar, tahun 2024 tercatat 107 kasus kebakaran, sedangkan hingga September 2025 jumlah keseluruhan kejadian, termasuk nonkebakaran, sudah mencapai 227 kasus.

"Ada peningkatan yang cukup tajam dibanding tahun lalu, padahal tahun ini belum berakhir," tututnya.

Sebagai langkah pencegahan, pihak Damkar terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi bahaya kebakaran ke masyarakat, sekolah, dan lingkungan permukiman.

"Kami mohon masyarakat tidak meninggalkan api begitu saja saat membakar sampah."

"Pastikan api benar-benar padam sebelum ditinggal," harapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved