Wabah Virus Corona
Apa yang Harus Dilakukan Jika Diri Sendiri atau Orang Terdekat Positif Terjangkit Virus Corona?
Tim Satgas Corona Rumah sakit Universitas Airlangga (RS Unair), dr Alfian Nur Rosyid SpP menjelaskan, ada tiga kondisi pasien positif Covid-19.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif terjangkit virus corona atau Covid-19 membuat rumah sakit memprioritaskan perawatan pada pasien positif dengan keluhan kesehatan.
Tim Satgas Corona Rumah sakit Universitas Airlangga (RS Unair atau RSUA), dr Alfian Nur Rosyid SpP menjelaskan, ada tiga kondisi pasien positif Covid-19.
Pertama yaitu kondisi sehat, artinya tanpa gejala.
Kedua, Sakit Ringan yaitu demam tidak tinggi, batuk karena kelelahan dan masih bisa beraktivitas.
Dan ketiga, Sakit Berat yaitu demam tinggi, sesak napas, tidak dapat beraktivitas dan ada penyakit lain.
• Rekonstruksi Pembunuhan Janda Kaya Tulungagung, Bekap Korban dengan Bantal dan Digulung Kasur Lipat
• Surabaya Akan Terapkan Karantina Wilayah, Pemkot Susun SOP hingga Racik Penerapan Teknis di Lapangan
• Antisipasi Corona, Mulai Hari ini Kantor Pelayanan SIM Satlantas Polres Sampang Ditutup Sementara
"Jika hasil positif dan tanpa gejala artinya tubuh dalam kondisi sehat dan mampu melawan virus. Tetapi perlu melakukan isolasi diri agar virus tidak menular pada orang lain," ujarnya.
Isolasi dilakukan dalam waktu 14 hari karena virus dapat dilemahkan dalam kurun waktu 14 hari.
Dan selama itu perlu mengkonsumsi makanan sehat.
"Kalau sakit ringan juga perlu isolasi. Tapi tidak perlu panik dan ke rumah sakit, bisa menghubungi hotlite Covid-19 RS Unair di 08871294129," lanjutnya.
Kemudian untuk penanganan sementara bisa meminum paracetamol, dan tidak mengkonsumsi obat lain kecuali diresepkan dokter.
Konsumsi makanan sehat juga harus terus dilakukan serta menggunakan masker sata bertemu orang lain.
Jika keadaan memburuk bisa menghubungi rumah sakit agar ambulans segera datang.
"Sementara pasien sakit berat membutuhkan penanganan serius dengan prioritas utama. Seperti demam lebih dari 38 derajat celcius, sesak napas berat, tidak bisa beraktivitas, muntah terus bahkan tidak sadarkan diri," tutur dr Alfian.
• Cegah Corona, Satpol PP Sampang & Satgas Covid-19 Tutup Sejumlah Warkop, Kafe hingga Tempat Karaoke
• Pasien Positif Corona di Pamekasan yang Meninggal Anak Perempuan Berusia 11 Tahun dan Disertai DBD
• Kabupaten Pamekasan Zona Merah Corona, TNI dan Polri Semprot Disinfektan di Pintu Jembatan Suramadu
Spesialis Paru ini menjelaskan, berdasarkan studi pada 44.672 kasus di China, 80 persen merupakan infeksi ringan.
Maka tidak perlu panik dan harus isolasi diri di rumah tidak perlu ke rumah sakit.
"Karena kepikiran berlebihan, lalu datang ke rumah sakit justru beresiko tetular dan membuat tenaga kesehatan kewalahan. Dengan demikian pelayanan tidak bisa fokus pada pasien parah dan kritis," pesannya.
dr Alfian berpesan agar masyarakat tetap berada di rumah dan memberi jarak satu meter setiap berdekatan dengan orang serta rajin cuci tangan.
Dengan demikian, rantai penyebaran Covid-19 bisa terputus dan memprioritaskan pelayanan rumah sakit untuk pasien kritis sehingga tidak menambah korban jiwa.
TribunMadura.com
virus corona
Covid-19
isolasi
dokter
pasien
positif
Rumah Sakit Universitas Airlangga
Inilah Gejala Deltacron, Varian Baru Covid-19 Kombinasi Omicron dan Delta, Muncul di Eropa Tengah |
![]() |
---|
Jangan Terlena Karena Gejalanya, Omicron Berdampak Buruk Bagi Tubuh, Lebih Berbahaya Dibanding Delta |
![]() |
---|
Gejala Omicron Mirip Flu Biasa, Kenali Cara Membedakannya, Pasien Bisa Sembuh Lebih Cepat dari Delta |
![]() |
---|
Hasil Penelitian Varian Omicron, Kurangi Akurasi Alat Rapid Antigen, WHO Sarankan Alat Deteksi Lain |
![]() |
---|
Inilah Bedanya Gejala Covid-19 dengan Gejala Flu, Sekilas Mirip Tapi Perhatikan Beberapa Hal Berikut |
![]() |
---|