Antisipasi Virus Corona di Madura
106 Santri Ponpes Nurul Jadid Pulang Kampung ke Pamekasan, Satu Santri Dinyatakan ODP, Ini Gejalanya
Sebanyak 106 santri asal Kabupaten Pamekasan, Madura memilih pulang kampung di tengah wabah virus corona ( Covid-19 ).
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sebanyak 106 santri asal Kabupaten Pamekasan, Madura memilih pulang kampung di tengah wabah virus corona ( Covid-19 ).
Kepulangan para santri ke kampung halamannya ini juga sebagai dampak dari diliburkannya belajar mengajar di Pondok Pesantren oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Mereka datang rombongan mengendarai bus pariwisata sebanyak empat bus.
• Maksimalkan Protokol Covid-19, Polda Jatim Terapkan Physical Distancing di 307 Pemukiman Jawa Timur
• PT KAI Daop 8 Surabaya Batalkan Perjalanan 22 KA Jarak Menengah dan Jauh Sepanjang April 2020
• RS Unair dan ITS Kembangkan Robot Tenaga Kesehatan untuk Melayani Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi
Para santri ini merupakan para santri yang mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Bus pariwisata yang mengantar puluhan santri tersebut diberhentikan oleh Tim Satgas Covid-19 Pamekasan di Terminal Pengangkut Barang, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (1/4/2020).
Kedatangan puluhan santri itu langsung disambut oleh Tim Satgas Covid-19 Pamekasan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dishub, PMI dan juga Pemerintah Kecamatan Tlanakan.
Sebelum dijemput keluarganya, para santri ini terlebih dahulu disemprot cairan disinfektan oleh tim Satgas Covid-19 dan diperiksa kesehatannya oleh paramedis.
Penyemprotan disinfektan ini hanya disemprotkan pada seluruh bagian bus dan barang bawaan yang dibawa pulang oleh para santri.
Selain itu mereka juga dicek suhu tubuhnya satu persatu memakai alat thermal scanner.
Bagi para santri yang suhu tubuhnya melebihi 36 derajat celsius akan dipisah dari barisan santri lainnya.
Mereka juga akan diberi obat khusus oleh tim medis Satgas Covid-19 Pamekasan.
Dalam pemeriksaan suhu tubuh kali ini, terdapat satu santri yang suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celsius.
Santri tersebut langsung dipisah dari barisan dan diberikan obat khusus oleh tim Satgas Covid-19 Pamekasan.
Serta juga langsung didata untuk mendapatkan pemantauan dan penanganan khusus dari tim kesehatan Covid-19 Pamekasan.