Virus Corona di Pamekasan
Tak Betah Diisolasi, 1 PDP di Pamekasan Ngamuk, Ancam Ingin Bunuh Diri hingga Kabur, Lihat Endingnya
Pasien Dalam Pengawasan Covid-19 yang pernah dirawat di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan sebelum dipulangkan sempat megancam ingin bunuh diri.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Namun untung saja pasien ini masih ditemukan.
Saat itu Pasien PDP tersebut sudah berada di depan RSUD Dr H Slamet Martodirdjo dan sedang menunggu angkutan umum.
Tapi berkat kesigapan dari Satpam rumah sakit, pasien PDP yang hendak kabur itu bisa dicegat.
"Waktu kabur keluar dari ruang isolasi itu, selang jarum suntiknya dicopot," ungkapnya.
"Perawat waktu itu menjaga dari jauh di ruang khusus mantau dari balik kaca. Mungkin waktu itu perawat kami sedang ngapain gitu, jadi si pasien ini langsung kabur," tambahnya.
Sewaktu berhasil diamankan, kata Syaiful, pasien PDP itu sempat memberikan perlawanan kepada tim medis lalu mengancam akan bunuh diri.
Pasien itu bersikukuh tidak mau dirawat di ruang isolasi.
"Lalu kami tenangkan pasien itu, kami bilang kalau ibu masih belum boleh pulang. Tapi dia memberontak memaksa ingin pulang," bebernya.
"Malah dia membalas bilang gini: mending saya dibunuh daripada saya dirawat di ruang isolasi ini," ucap dr. Syaiful Hidayat menirukan perkataan pasien PDP tersebut.
Tidak mau ambil resiko, akhirnya kata Syaiful, tim medislah yang harus mengalah dan mengambil solusi jalan tengah.
Waktu itu pasien PDP tersebut langsung dirawat di kamar lain.
"Waktu itu pasien sudah negatif corona. Namun pihak satgas di sini masih ingin memastikan hasil yang lab yang dari Jakarta," jelasnya.
• Pemkot Surabaya Bagikan Kebutuhan Perlengkapan ODP dan PDP Covid-19 yang Isolasi Mandiri
• TKHI Bangkalan Positif Covid-19 Menulari Suami, Kadinkes Sindir: Diisolasi Malah Keluyuran ke Pasar
• Satu Dokter di Tulungagung Positif Covid-19, Masyarakat yang Pernah Bertemu Diminta Isolasi Mandiri
"Hasil lab yang di Surabaya waktu itu sudah turun, karena takut terjadi seperti yang kasus anak PDP itu jadi menunggu yang dari Jakarta," tambahnya.
Lebih lanjut Syaiful mengaku lega saat pasien tersebut waktu itu bisa ditenangkan.
Pada, Senin (6/4/2020) lalu, pasien PDP tersebut dinyatakan sudah bisa pulang.
"Waktu di IGD saat kami tenangkan itu dia sempat juga ngamuk-ngamuk ngancam mau bunuh diri. Kan ngeri juga kami. Itu suka-dukanya kami waktu merawat," ceritanya.
"Nanti malah ada berita satu pasien PDP tidak mau diisolasi lalu bunuh diri. Kan gak lucu," tutupnya sembari tertawa.