Update Virus Corona Bangkalan
TKHI Bangkalan Positif Covid-19 Menulari Suami, Kadinkes Sindir: Diisolasi Malah Keluyuran ke Pasar
Seorang suami diduga terpapar Covid-19 setelah tertular istrinya yang sempat mengikuti pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Seorang suami diduga terpapar Covid-19 setelah tertular istrinya yang sempat mengikuti pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya beberapa waktu lalu.
Pasutri yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu tinggal di Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan. Itu diketahui setelah hasil swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) tiba dari Laboratorium Litbangkes Jakarta, Jumat (10/4/2020) malam.
Juru Bicara Humas Gugus Tugas Covid-19 sekaligus Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kabupaten Bangkalan Agus Zain mengungkapkan, awalnya yang terpapar Covid-19 hanya istrinya usai mengikuti pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Surabaya.
• Histeris Ibu di Sampang Temukan Putranya yang Masih SMA Gantung Diri di Kamar Mandi yang Terkunci
• Diduga Masalah Cinta, Seorang Siswa SMA di Sampang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi
• Pendaftaran Kartu Pra Kerja di prakerja.go.id Dimulai Hari Ini, Ada Pelatihan & Insentif Rp3,55 Juta

"Tapi sekarang suaminya juga terkonfirmasi Covid-19. Keduanya adalah tenaga medis di RSUD Syamrabu," ungkap Agus ketika dikonfirmasi Surya melalui sambungan seluler.
Pasangan suami istri (pasutri) itu menambah jumlah orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bangkalan menjadi tiga orang, dalam kurun waktu dua hari.
Sebelumya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan Sudiyo melontarkan pernyataan bernada sindiran dalam Rapat Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 di Aula Diponegoro Gedung Pemkab Bangkalan, Sabtu (4/4/2020).
"Di saat harus diisolasi di rumah, keluyuran ke pasar. Bahkan ke luar ke manapun yang disuka, tanpa mengindahkan protokol SOP," tegas Sudiyo kala itu.
Agus menjelaskan, pasutri itu juga membuka praktek mandiri di rumahnya serta bekerja di Rumah Sakit Lukas Bangkalan.
"Hal ini menambah beban proses tracing. Yaitu semua yang pernah kontak dengan kedua OTG (Orang Tanpa Gejala) ini harus ditelusuri, didata serta dilakukan rapid test," jelas Agus.
Ia memaparkan, proses tracing akan dilakukan oleh para surveilance (pemantau). Baik dari RSUD Syamrabu Bangkalan, Puskesmas Klampis, maupun dari Puskesmas Bangkalan.
• Imbas Corona, 3.315 Pekerja di Jatim Kena PHK dan 20 Ribu Dirumahkan
• Dirawat 2 Hari, PDP Asal Kabupaten Madiun Meninggal di RSUD dr Soedono, Baru Pulang dari Jakarta
• 10 Ribu Pemudik Serbu Lamongan, Khofifah Minta Desa Punya Layanan Observasi Mandiri Covid-19
"Tim surveilance inilah nanti yang akan menindaklanjuti penanganan terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan kedua OTG ini," paparnya.
Agus menambahkan, kedunya malam ini dijemput oleh tim medis RSUD Syamrabu Bangkalan untuk dilakukan isolasi.
Selama proses isolasi, lanjutnya, yang bersangkutan tidak boleh kontak dengan siapapun termasuk keluarga kecuali dengan petugas.
"Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Mereka sudah menyatakan kesiapan dan menunjukkan sikap kooperatif untuk menjalani isolasi," pungkasnya.
Pagi sebelumnya, Bupati sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) menggelar jumpa pers terkait pasien terkonfirmasi Covid-19 di Pendapa Agung Bangkalan.
Pasien terkonfirmasi Covid-19 itu merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kecamatan Blega.
Ia dalam kondisi sakit ketika dalam perjalan mudik dari Jakarta dengan mengendarai mobil pribadi bersama delapan orang.
Mobil yang ditumpangi Tuan R, begitulah tim medis menyebutnya, langsung menuju UGD Puskesmas Blega pada Kamis (26/3/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.
Diketahui, hasil pemeriksaan terhadap Tuan R terdapat gambaran resisten obat (RO) menunjukkan Tuberculosis (TBC) dan Pneumonia (radang paru-paru).
Dua hari berikutnya, Tuan R dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.
Di awali dengan rapid rest, dilanjutkan pengambilan spesimen untuk dilakukan swap PCR di Laboratorium Surabaya, hingga uji spesimen yang sama di Laboratorium Litbangkes Jakarta.
"Ketiga tahapan itu, hasilnya positif Covid-19. Sampai saat ini pasien dalam kondisi baik dan masih dalam perawatan isolasi di RSUD Syamrabu," ungkap Ra Latif.