Virus Corona di Jawa Timur
10 Ribu Pemudik Serbu Lamongan, Khofifah Minta Desa Punya Layanan Observasi Mandiri Covid-19
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali mengimbau seluruh kepala daerah untuk menyiapkan ruang observasi Covid-19.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali mengimbau seluruh kepala daerah untuk menyiapkan ruang observasi Covid-19 hingga di tingkat desa.
Tempat observasi ini penting khususnya juga mengantisipasi serbuan pemudik yang diprediksi akan menyerbu Jatim dalam waktu dekat.
Usai menggelar rakor virtual antara Forkopimda Jawa Timur dan Forpimda Kabupaten Kota se Jawa Timur, di Mapolda Jatim Kamis (9/4/2020), Khofifah Indar Parawansa menyebut, bahwa serbuan sejumlah pemudik sudah sampai di Jatim.
Salah satunya di Kabupaten Lamongan, yang jumlah pemudiknya dari Jabodetabek mencapai 10 ribu orang.
• Dirawat 2 Hari, PDP Asal Kabupaten Madiun Meninggal di RSUD dr Soedono, Baru Pulang dari Jakarta
• Ada Tambahan 10, Total Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jatim Jadi 85, di Sini Lokasinya
• 14 Gedung Sekolah Disulap Jadi Tempat Karantina Pemudik di Sampang
Mereka adalah para perantau penjual makanan, UKM yang mudik lebih awal karena adanya wabah Covid-19 dan tidak memungkinkan mereka untuk tinggal di tempat perantauan lebih lama.
“Dalam rakor virtual ini kami melakukan koordinasi terkait update pelayanan dari seluruh proses dampak covid-19. Kami meminta masing-masing daerah diharapkan punya layanan sampai lini bawah, RT RW Dusun, minimal desa,” tegas Khofifah Indar Parawansa.
Layanan yang dimaksud ditegaskan gubernur perempuan pertama Jatim ini termasuk penyediaan gedung, sarana agar masyarakat pemudik bisa mendapatkan layanan observasi mandiri selama 14 hari usai datang dari daerah terjangkit.
• 3.315 Tenaga Kerja di Jawa Timur Jadi Korban PHK Perusahaan, Dampak Penyebaran Virus Corona
• Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke Warga Terdampak Corona Sebelum Ramadan
• Pemprov Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke Warga Terdampak Corona Sebelum Ramadan
“Karena 10 hari yang lalu, Bupati Lamongan menyampaikan pemudik dari Jakarta yang sudah masuk Lamongan masih seribu an jumlahnya. Akan tetapi hari ini, seperti yang beliau sampaikan, kira-kira yang dari Jabodetabek saja yang sudah masuk mencapai 10 ribu, belum yang dari daerah lain,” kata Khofifah.
Untuk itu Khofifah Indar Parawansa meminta agar setiap desa minimal menyediakan sarana gedung observasi 14 hari bagi mereka yang baru saja datang dari mudik.
Sebab menurutnya menyiapkan observasi di tingkat paling bawah akan lebih efektif karena masyarakat masih bisa bertemu dengan keluarga dalam kondisi physical distancing.
Oleh karena itu dalam rakor virtual ini, ia meminta kesiapan masing-masing kabupaten kota di Jatim hingga di tingkat kelurahan desa memaksimalkan untuk menyediakan observasi atau isolasi mandiri minimal 14 hari.
“Berdasarkan data dari Pangdam, saat ini baru 29,9 persen desa di Jatim yang sudah menyiapkan layanan observasi di tingkat desa. Tentu harapannya layanan ini makin disiapkan lebih baik lagi,” tegasnya.
Sebab aksi mudik masyarakat perantau bisa jadi tak terbentung meski imbauan dan penjagaan sudah disampaikan.
Bahkan tak hanya oleh pemerintah melainkan imbauan tidak mudik juga sudah disampaikan oleh asosiasi pedagang sate, asosiasi pedagang soto, asosiasi pedangan penyetan dan lain sebagainya.
“Bahkan kepala desa juga ikut memberikan imbauan agar mereka tidak mudik dulu. Tapi karena sudah terlanjur mudik maka harus disiapkan segala sesuatunya,” pungkas Khofifah Indar Parawansa.