Virus Corona di Kediri

Pasien Positif Covid-19 Berbohong Saat Diperiksa, 15 Tenaga Medis di Kediri Lakukan Isolasi Mandiri

Seorang pasien positif Covid-19 asal Kota Kediri membuat geger para pegawai di Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Shutterstock
Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona 

TRIBUNMADURA.COM - Seorang pasien positif Covid-19 asal Kota Kediri membuat geger para pegawai di Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan.

Pasalnya, pasien tersebut tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis.

Berdasarkan pantauan TribunMadura.com, 15 tenaga medis ini telah memeriksa pasien yang ternyata terbukti positif Covid-19.

Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus mengisolasi mandiri selama 14 hari.

“Sekira 10 hari lalu, ada pasien yang mengeluhkan tanda-tanda ke arah Covid-19. Namun pasien tidak jujur mengatakan semuanya,” kata dr Zainul Arifin, Direktur RSM Ahmad Dahlan sewaktu mengambil bantuan alat pelindung diri (APD) bantuan Walikota, Senin (13/4/2020).

Pemprov Jatim Buka Posko Pendampingan Pendaftaran Program Kartu Prakerja di 56 Titik

81 PDP Corona di Jawa Timur Meninggal Dunia, Jumlah ODP Hari Ini Naik Menjadi 14.092

Satu PDP di Bojonegoro yang Meninggal di RSUD Dr Sosodoro Djatikoesoemo Dipastikan Positif Covid-19

Sewaktu kontak langsung dengan pasien, para tenaga medis yang memeriksa tidak mengenakan APD dan memperlakukan sebagaimana orang dalam pengawasan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Setelah keluar hasil tes swab, ternyata pasien tersebut positif Covid-19.

Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), semua kontak erat termasuk tenaga medis yang kontak dengan pasien harus melakukan isolasi mandiri di rumah sembari menunggu hasil tes.

Saat ini 15 orang tenaga medis ini sudah menjalani isolasi mandiri di rumah selama 4 hari dari rencana 14 hari sambil menunggu hasil tes.

Akibatnya, saat ini RSM kekurangan 15 orang tenaga medis yang sangat dibutuhkan.

"Makanya kami mohon masyarakat harus jujur mengatakan semuanya,” harap dr Zainul.

Terutama bila pasien pernah bersinggungan dengan pasien positif Covid-19 atau usai datang dari daerah yang sudah terinfeksi Covid-19, maka pasien harus menyampaikan data ini.

Polres Pamekasan Bagikan Sembako di Tengah Pandemi Covid-19, Sasar Ojek Online hingga Tukang Becak

Kesaksian Pasien Positif Corona di Jatim Berhasil Sembuh, Terjangkit Covid-19 akibat Remehkan 1 Hal

Kebakaran Terjadi di Pabrik Penyulingan Bahan Minyak Wangi Kediri, Diawali Ledakan Api Lalu Merembet

Sementara Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyerukan kepada seluruh warga Kota Kediri untuk selalu jujur menyampaikan semua data kepada petugas medis.

Seruan ini disampaikan lagi di Kediri Command Center ketika berbincang dengan Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Ahmad Dahlan.

“Untuk seluruh warga Kota Kediri saya mohon, sampaikan semua data ke petugas medis dengan sejujur-jujurnya, keluhannya, pernah singgah di mana saja. Ini penting untuk memutus rantai penularan Covid-19,” harapnya.

Karena ketidakjujuran pasien akan menimbulkan kerepotan di RSM Ahmad Dahlan karena harus mengisolasi mandiri 15 tenaga medis yang memeriksa pasien dan ternyata terbukti postif Covid-19.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved