Virus Corona di Jawa Timur
Cara Cek Sebaran Virus Corona Secara Real Time via Radar Covid-19 Jawa Timur, Buka Link di Sini!
Layanan dapat diakses di https://radarcovid19.jatimprov.go.id/ menyajikan data secara real time hingga tingkat kecamatan di 38 Kabupaten se-Jawa Timur
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kini masyarakat Jawa Timur bisa mengecek kondisi sebaran Covid-19 di sekitarnya secara real time.
Pasalnya mulai hari ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka akses peta persebaran Covid-19 seluas-luasnya kepada masyarakat.
Layanan yang dapat diakses di Radar Covid-19 Jawa Timur atau https://radarcovid19.jatimprov.go.id/ tersebut menyajikan data secara real time hingga tingkat kecamatan di 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembukaan akses tersebut dilakukan agar masyarakat mendapat visualisasi tentang kondisi ter-update saat ini.
• Dua Pasien Positif Corona di Pamekasan Madura, Hasil Rapid Test Keluarga Negatif Covid-19
• Hasil Rapid Test, 30 Tenaga Medis Puskesmas Tanjung Sampang Negatif COVID-19
• Pondok Bersalin Desa Tentenan Timur Disulap Jadi Tempat Karantina Pemudik dan Perantau di Pamekasan
Harapannya, bisa mengurangi kepanikan masyarakat dan membuat mereka lebih waspada serta meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam penerapan physical distancing.
"Ini salah satu wujud komitmen kami untuk transparansi data dan percepatan penanganan Covid-19. Agar masyarakat lebih ‘ngeh’ dengan situasi saat ini dan lebih aware lagi dengan lingkungan," ungkap Khofifah, Rabu (15/4/2020).
Di laman tersebut, masyarakat tidak hanya mendapat gambaran sebaran pasien positif Covid-19 hingga tingkat kecamatan, namun juga akses rumah sakit rujukan terdekat jika membutuhkan penanganan kesehatan segera.
Bahkan, masyarakat juga bisa menghubungi nomor khusus di tiap rumah sakit yang didedikasikan untuk pelayanan Covid-19 tersebut.
Dengan demikian, pelayanan kesehatan bagi masyarakat bisa lebih cepat dan komprehensif.
"Dari Radar Covid 19 ini kita bisa mengetahui jika ada masyarakat yang memiliki tanda-tanda klinis penyakit ini, maka bisa segera dirujuk ke RS terdekat sesuai data yang ada," imbuhnya.
Pembukaan akses ini diharapkan dapat pula mendorong semangat gotong royong manakala daerah atau wilayahnya masuk dalam area terdampak Covid-19.
"Bukan stigmatisasi atau diskriminasi dengan alasan ketakutan yang kami inginkan, tapi semangat kebersamaan dan gotong royong. Ayo kita bangun optimisme bisa melewati ini semua," tuturnya.
• Jumlah Kasus Corona Terus Meningkat, Pemprov Jatim Siapkan Hampir 14 Ribu Bed di RS Rujukan
• Jurnalis Sumenep Dirikan Posko Gotong Royong Lawan Covid-19 untuk Galang Donasi Bagi Warga Terdampak
• Warga Perantau yang Baru Datang ke Bangkalan Diimbau Terapkan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari
Untuk diketahui, bahwa Titik merah bukan titik persis lokasi pasien positif Covid-19 namun diacak oleh sistem dalam radius 1 km dari alamat domisili pasien di area kecamatan tersebut.
Sehingga, warga di zona merah tersebut harus makin memperketat physical distancing.
Sementara itu, per Selasa (14/4) di Jawa Timur terdapat sebanyak 474 kasus positif covid-19, atau bertambah 36 kasus.
Sedangkan, sebaran yang tertinggi masih berada di sekitar Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, dan Kab. Lamongan).
Dengan rincian Kota Surabaya tambah 20 kasus sehingga menjadi 228 kasus, Kabupaten Sidoarjo tambah 6 kasus sehingga totalnya 45 kasus, Kabupaten Lamongan tambah 1 kasus sehingga totalnya 25 kasus dan Kabupaten Gresik tambah 1 kasus sehingga totalnya jadi 18 kasus
Berdasarkan data tersebut, Khofifah Indar Parawansa kembali menegaskan bahwa area Surabaya Raya harus melakukan langkah-langkah yang lebih terukur untuk mencegah penyebaran covid-19.
Selain itu, juga saling terintegrasi antara satu wilayah dan yang lain, sehingga langkah-langkahnya bisa saling menyatu.
"Jadi selain tracing dibutuhkan langkah-langkah yang menyatu, signifikan dan terukur. Utamanya di area-area yang di dalam peta yang konfirmasi kasus positifnya paling tinggi," tegasnya.
Sedangkan, untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi sebanyak 1.498, serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi 14.931.
Dari total kasus positif Covid-19 di Jatim, sudah ada sebanyak 81 orang pasien yang dinyatakan sembuh atau setara dengan 17,09 persen.
Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia di Jawa Timur ada sebanyak 45 orang atau setara dengan 9,49 persen.
• Fattah Jasin-Hairul Anwar Memakai Songkok Hitam NU hingga Diusulkan PKB Sumenep Sebagai Bacawabup